JAKARTA – Pembangunan hunian tetap (Huntap) di Sulteng diharapkan bisa lebih cepat dengan menggunakan Risha dan tahan gempa. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan hunian tetap (Huntap) Pascabencana Tahap 2A untuk masyarakat terdampak bencana gempa dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.
Direktur Jendral Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan rencana bakal membangun 712 unit Huntap untuk tahap 2A. Lokasinya berada di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Iwan mendorong peran besar dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk pelaksanaan pembangunan Huntap. Salah satunya dengan penetapan lokasi serta pendataan penerima bantuan. Hal itu diperlukan agar pemerintah pusat bisa menetapkan target pembangunan serta alokasi anggaran.
Menurutnya dalam pembangunan Huntap tahap 2A ini pihaknya juga mengacu pada perencanaan pembangunan hunian untuk masyarakat yang terdampak bencana di Lumajang, Jawa Timur.
Salah satunya dengan menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha) sehingga waktu pembangunan tidak terlalu lama dan cepat.
"Di Lumajang kami membangun rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana sebanyak 2.000 unit dalam waktu empat bulan. Kami harap pembangunan Huntap di Sulteng ini bisa lebih cepat dengan menggunakan Risha dan tahan gempa," kata Iwan pada keterangan tertulisnya, Rabu (27/7/2022).