JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Gas & Geothermal merupakan dua anak perusahaan BUMN yang rencananya di merger dengan PT Geo Dipa Energi (Persero).
Proses penggabungan tersebut untuk memaksimalkan industri panas bumi nasional.
Pemanfaatan panas bumi memegang peranan penting dalam upaya mengatasi dampak perubahan iklim.
BUMN pun diminta mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi panas bumi yang besar di Indonesia untuk menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Erick Thohir: Keuntungan Petani Naik 50% Berkat Program BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat rencana merger atau penggabungan anak usaha PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) dengan Geo Dipa Energi masih dalam tahap pembahasan.
Dia menjelaskan penggabungan dilakukan usai Pertamina Geothermal, sebagai anak usaha Pertamina, melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Erick menegaskan proses merger bisa dilakukan bila adanya perbaikan kinerja anak usaha PLN dan Pertamina.
"Kita perbaikan dulu Pertamina-nya dengan tadi melakukan aksi korporasi, lalu kelihatan kinerjanya, bisa saja digabungkan atau sama sama dikembangkan, itu ada opsi- opsinya," ujar Erick saat ditemui di kawasan Djakarta Theater, dikutip Senin (31/10/2022).
Adapun profil kedua entitas negara yang fokus pada pengembangan geothermal atau panas bumi di Indonesia seperti berikut:
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
- Pertamina Geothermal Energy
Pertamina Geothermal Energy merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina Power Indonesia yang bersinergi dengan sesama entitas di bawah naungan Pertamina.
Pada 2006, PGE didirikan untuk melanjutkan tongkat estafet pengembangan dan pengelolaan energi panas bumi untuk menghasilkan energi yang bersih, ramah lingkungan dan terjangkau.
Setahun setelah didirikan, PGE meresmikan satu unit PLTP tambahan di WKP Lahendong, Provinsi Sulawesi Utara. Pembangunan PLTP Area Lahendong Unit II dengan kapasitas 20 MW ini sudah dimulai sejak 2004.
Saat ini perusahaan mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 1877 MW.
PGE memanfaatkan panas bumi melalui skema pemanfaatan langsung maupun tidak langsung. Saat ini sebagian besar pemanfaatan panas bumi dilakukan dengan skema pemanfaatan tidak langsung, dimana PGE menyediakan uap yang dihasilkan dari lapangan panas bumi untuk serta menyediakan tenaga listrik yang dihasilkan dari pengelolaan energi panas bumi yang terintegrasi dari eksplorasi, pengeboran, hingga pengembangan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Untuk skema pemanfaatan langsung, saat ini PGE sedang mengembangkan bisnis Geowisata, Geoagro Industri serta kegiatan lain yang memanfaatkan energi panas bumi secara langsung.
- PLN Gas & Geothermal
Dari keterangan resmi perusahaan, awal didirikan perseroan menggunakan nama PT PLN Geothermal, sebuah Anak Perusahaan dari PLN yang fokus pada pengembangan geothermal.
Pada 10 Juli 2017, pemegang saham mengambil keputusan menambahkan kegiatan usaha midstream gas pada perseroan. Nama perseroan yang semula bernama PLN Geothermal diubah menjadi PLN Gas & Geothermal berdasarkan Akta Notaris Muhammad Hanafi SH nomor 73 tanggal 31 Juli 2017 dan Keputusan Menteri Hukum & HAM Nomor AHU-0017016.AH.01.02.TAHUN 2017.
Penambahan kegiatan usaha dan pergantian nama Perseroan semata-mata dilakukan untuk mendukung terwujudnya misi PLN SOLID (Securing Business Suistanability, Optimizing Cost Efficiency, Leading Industry Capabilities, Increasing Profit Margin, Developing New Edge).