JAKARTA - Kementerian Keuangan memberikan penjelasan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini merupakan kegiatan Kemenkeu Mengajar di beberapa sekolah-sekolah seluruh Indonesia.
Pada kesempatan ini, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara berpartisipasi di acara tersebut dengan mengajar di SMA Negeri 69 yang ada di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu.
Baca Juga:Â Tinggal Patungan, 3 Orang Ini Bisa Langsung Lunasi Utang Indonesia Rp6.140 Triliun
“APBN adalah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. APBN itu instrumen untuk mencapai tujuan negara. Apa saja tujuan negara itu? Tujuan negara ini di antaranya adalah melindungi segenap warga dari berbagai ancaman, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mensejahterakan rakyat Indonesia,” terang Suahasil, Senin (28/11/2022).
Dia mengatakan, APBN terdiri dari komponen penerimaan negara dan belanja negara. Penerimaan negara adalah semua pendapatan negara yang dihimpun dari pajak, bea dan cukai, serta PNBP. Lalu, belanja negara adalah seluruh pengeluaran negara yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan kegiatan negara.
Dalam situasi Covid-19, komponen belanja menjadi membesar karena negara butuh biaya yang lebih banyak untuk melakukan penanganan Covid-19, sementara penerimaan negara berkurang karena aktivitas ekonomi terganggu selama pandemi. Karena belanja negara lebih besar daripada penerimaan negara, maka defisit APBN menjadi membesar.
“Tadi ada yang tanya kalau APBN defisit itu apakah berarti negara rugi? Tidak. Negara tidak berada dalam situasi mencari untung dan rugi, tetapi negara menjalankan fungsinya untuk melindungi masyarakat,” kata Suahasil.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News