NEW YORK - Harga minyak anjlok dalam lima sesi berturut-turut di akhir perdagangan Kamis. Hal ini karena prospek kembali layanan pipa minyak mentah utama Keystone, yang akan mengembalikan pasokan lebih besar ke pasar ketika perlambatan ekonomi global.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun 55 sen atau 0,8%, menjadi USD71,46 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu menandai penyelesaian terendah untuk kontrak bulan depan sejak 21 Desember 2021, menurut Dow Jones Market Data.
Baca Juga:Â Harga Minyak Beragam Jelang Pertemuan OPEC+
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari turun USD1,02 atau 1,32% menjadi USD76,15 per barel di London ICE Futures Exchange, juga penyelesaian terendah sejak Desember lalu.
"Saya cenderung berpikir bahwa, sebentar lagi di sini, Anda akan melihat tajuk utama yang mengatakan bahwa Keystone akan kembali lebih cepat daripada nanti," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Bob Yawger, dikutip dari Antara, Jumat (9/12/2022).
Baca Juga:Â Harga Minyak Bergerak 2 Arah, Brent Dibanderol USD83/Barel
TC Energy Kanada mengatakan telah menutup pipa Keystone 622.000 barel per hari, yang merupakan jalur utama pengiriman minyak mentah Kanada dari Alberta ke Midwest dan Gulf Coast di AS, setelah terjadi tumpahan ke sungai Kansas.
Harga minyak naik setelah perusahaan mengumumkan penutupan, yang terjadi pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 20.00 malam. Meskipun TC Energy belum mengumumkan kapan jalur pipa akan dibuka kembali, sentimen pasar telah bergeser.
"Kami kembali melihat prospek permintaan," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.
Follow Berita Okezone di Google News