JAKARTA - Pekerja Amazon melakukan aksi mogok kerja. Selain karena gaji, pekerja Amazon menilai bahwa perusahaanya lebih baik memperlakukan robot dibanding sumber daya manusia (SDM).
Menurut juru bicara pekerja, mereka meminta perusahaan memberikan pembinaan supaya membantu karyawan mencapai target kinerja. Namun seorang pekerja mengungkapkan bahwa kondisi parah, karena perusahaan terus memantau dan mencela pekerja yang dianggap menganggur, padahal waktunya hanya beberapa menit.
Darren Westwood dan Garfield Hilton mengatakan bahwa perjalanan ke toilet dapat menimbulkan pertanyaan dari para manajer.
Baca Juga:Â Latar Belakang Pendidikan Jeff Bezos, Bos Amazon
"Masalahnya dengan berhenti bekerja adalah mereka ingin tahu alasannya. Jadi jika waktunya melebihi beberapa menit, mereka dapat melihatnya di sistem," ujar Hilton, dilansir dari BBC, Rabu (25/1/2023).
Hilton yang menderita diabetes mengaku butuh waktu hingga 15 menit untuk ke toilet. "Mereka kemudian akan menanyai Anda 'apa yang kamu lakukan?'," ujarnya.
Menurut pekerja, manajer perusahaan melacak kinerja staf dan waktu yang tidak dihabiskan untuk memindai item bertambah.
Baca Juga:Â Tak Cuma Apple, Kapitalisasi Pasar Amazon Lenyap Rp13 Ribu Triliun
Alih-alih memindai, pekerja mungkin diminta menangani palet.
"Jadi ketika ada masalah dengan palet atau kotak, waktu itu akan bertambah," kata Westwood.
"Secara teknis bisa menambahkan hingga 30 menit. [Manajer] akan turun dan berkata, 'selama hari ini, Anda memiliki waktu menganggur 34 menit. Apa yang Anda lakukan?" ujarnya.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News