JAKARTA - Harga minyak menurun di akhir perdagangan Jumat. Hal ini karena indikasi pasokan minyak Rusia menguat mengimbangi data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun USD1,33 atau 1,6% menjadi USD79,68 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret tergelincir 81 sen atau 0,9% menjadi USD86,66 per barel di London ICE Futures Exchange. Untuk minggu ini, minyak mentah AS melemah 2,0% dan Brent hanya terdongkrak 3 sen.
Baca Juga:Â Rusia Ngadu Susah Pasok Minyak Mentah ke RI, Luhut Sentil Pertamina
Pemuatan minyak dari pelabuhan Baltik Rusia naik sebesar 50% bulan ini. Hal tersebut karena penjual mencoba memenuhi permintaan di Asia dan keuntungan dari kenaikan harga energi global.
Pemuatan minyak mentah Ural dan KEBCO dari Ust-Luga selama 1-10 Februari dapat naik menjadi 1,0 juta ton dari 0,9 juta dalam rencana untuk periode yang sama di Januari.
Baca Juga:Â Harga Minyak Dunia Stabil di Level USD80/Barel, Ini Penyebabnya
"Jika pasokan Rusia tetap kuat menjelang bulan depan, minyak mungkin akan terus turun," kata Partner Again Capital LLC, John Kilduff, dikutip dari Antara, Sabtu (28/1/2023).
Dia menambahkan, aksi ambil untung menjelang akhir pekan mungkin juga telah mendorong harga lebih rendah. Perusahaan-perusahaan energi AS minggu ini menjaga rig minyak dan gas alam tetap stabil di 771, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan dalam laporannya yang diikuti pada Jumat (27/1/2023).
Follow Berita Okezone di Google News