JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) segera melantai di Bursa Efek Indonesia melalui Initial Public Offering (IPO). Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini pun memulai periode bookbuilding sejak kemarin hingga hari ini.
Dikutip dari IDX 1st Session Closing Market, Kamis (2/2/2023), Pertamina Geothermal memiliki rentang harga book building yang berada di Rp820-Rp945 per saham.
Baca Juga:Â Pertamina Geothermal (PGEO) Bidik Dana IPO Rp9,7 Triliun
Rencananya, PGE akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor IPO. Sehingga, perusahaan pelat merah tersebut berpotensi meraup dana segar maksimal Rp9,78 triliun.
Adapun sekitar 85% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha sampai dengan tahun 2025.
Baca Juga:Â Pertamina Geothermal Energy Tawarkan Saham Perdana ke Publik
Pengembangan ini terdiri atas sekitar 55% akan digunakan untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing.
Sekitar 33% akan digunakan untuk capital expenditure pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional PGEO saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru.
Follow Berita Okezone di Google News