Share

Link and Match SMK dengan Industri Bisa Tekan Kemiskinan Ekstrem

Fayha Afanin Ramadhanti, Okezone · Kamis 02 Februari 2023 17:12 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 02 320 2757947 link-and-match-smk-dengan-industri-bisa-tekan-kemiskinan-ekstrem-2xNmGRcpfz.jfif Gubernur Ganjar Dorong Peningkatan Link and Match SMK dengan Industri. (Foto: Okezone.com/Jateng)

JAKARTA - Pemerintah berupaya keras menekan tingginya angka kemiskinan ekstrem di Indonesia. Link and match pun menjadi salah satu cara yang bisa digunakan untuk menekan angka kemiskinan.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai, program link and match membuat Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) bisa mendapatkan gambaran kebutuhan perusahaan untuk tenaga kerja seperti apa.

Sekolah juga akan mendapat masukan dari perusahaan dan bisa menjadi evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar, baik dari sisi kurikulum maupun non-kurikulum.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Menpan RB soal Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun Habis Cuma untuk Rapat dan Studi Banding

"Industri ini sebenarnya bisa kita jadikan satu alamat untuk mereka bisa mempekerjakan, baik skill maupun unskill. Dengan cara ini kita bisa tahu anak-anak SMK kita perlu dibantu. Nah tadi anak-anak SMK juga ngomong kami tidak bisa bekerja pak, tidak ada ruang pengalaman dari syarat yang ada," kata Ganjar, Kamis (2/2/2023).

Ganjar menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk mencocokan kesiapan tenaga kerja SMK dengan kebutuhan industri. Namun dalam pencocokan tersebut, Ganjar menyebut ada beberapa hal yang menghambat penyerapan tenaga kerja dari kacamata perusahaan.

Baca Juga: Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun Habis Cuma untuk Rapat

"Ternyata tadi dari perusahaan ngomongi kekurangan anak-anak SMK kita soft skill. Kadang-kadang soal etika, communication skill, interpersonal skill, inisiatif itu tidak muncul," kata Ganjar.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan persentase penduduk miskin pada September 2022 mengalami peningkatan sebesar 9,57%, meningkat 0,03% poin terhadap Maret 2022 dan menurun 0,14% poin terhadap September 2021.

Follow Berita Okezone di Google News

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang, meningkat 0,20 juta orang terhadap Maret 2022 dan menurun 0,14 juta orang terhadap September 2021.

"Kemudian, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,50%, naik menjadi 7,53% pada September 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 12,29%, naik menjadi 12,36% pada September 2022," ujar Margo.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini