Share

OJK Restui Rights Issue MNC Digital Entertainment (MSIN)

Clara Amelia, Okezone · Jum'at 03 Februari 2023 08:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 03 278 2758216 ojk-restui-rights-issue-mnc-digital-entertainment-msin-5WRXVh4US4.jpg OJK restui rights issue MSIN (Foto: Instagram)

JAKARTA – Rights issue PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagaimana diketahui, perseroan melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu “HMETD” pada November 2022.

“Kami sangat senang dengan kabar dari OJK. Hasil dari HMETD ini sebagian akan digunakan untuk pembayaran surat sanggup yang di keluarkan oleh MNCN dan IPTV untuk transaksi konsolidasi aset digital milik MNC Media ke dalam MSIN, yang kami yakin dapat meningkatkan performa Perseroan dalam jangka waktu panjang, kami juga akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi bisnis melalui kemungkinan untuk kemitraan dengan pemain global yang kami optimis dapat menambahkan nilai dan keuntungan untuk Perseroan,” kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Jumat (3/2/2023).

Perseroan akan menerbitkan 1.144.440.000 saham baru, di mana setiap pemegang 10 (sepuluh) saham yang namanya tercatat sebagai pemegang saham Perseroan pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Februari 2023 berhak mendapatkan 1 (satu) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Untuk Setiap 1 (satu) HMETD diberikan kebebasan untuk membeli 1 (satu) saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp4.900 per saham yang harus dibayar lunas pada saat pengajuan perintah pelaksanaan HMETD.

Dana yang dihasilkan dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk beberapa hal. Pertama, pelunasan terhadap sebagian atau seluruh pembayaran atas surat sanggup kepada Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) & MNC Vision Networks Tbk (IPTV), untuk proses akuisisi RCTI+, 7 portal umum dan berita, dan Vision+ dengan total nilai Rp3,38 triliun.

Follow Berita Okezone di Google News

Kedua, dana akan digunakan untuk ekspansi bisnis keberlanjutan Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada potensi aliansi dan/atau kerja sama dengan pihak ketiga, demi meningkatkan cakupan operasional Perseroan di luar Indonesia.

Kemudian, dana dipakai sebagai modal kerja untuk meningkatkan output konten yang dihasilkan oleh Perseroan, dalam bentuk video, audio, artikel/text, game, dll untuk seluruh platform yang ada di bawah naungan Perseroan dan dengan secara berkelanjutan memperkaya fitur-fitur yang ada di dalam platform tersebut.

Perseroan menegaskan, mengacu pada halaman 7 pada prospektus penerbitan HMETD MSIN, ditunjukkan bahwa ada pengurangan nilai sebesar Rp2,4 triliun di dalam segmen "laba bersih pasca periode penyesuaian proforma" untuk tahun yang berakhir pada Juni 2022. Dampak penyesuaian proforma tersebut disebabkan oleh penerapan PSAK 38 paragraf 12 yang mengacu kepada akuisisi RCTI+, 7 portal umum & berita, dan Vision+, dengan asumsi terjadi pada periode sebelumnya (2021 dan 2020), sehingga selisih hasil kepemilikan kolektif RCTI+, 7 portal umum & berita, dan Vision+ dicatat oleh Perseroan sebagai efek dari penyesuaian proforma (tidak termasuk laba usaha).

Selanjutnya, untuk lebih memahami laba bersih operasional Perseroan, dapat dilihat pada keterangan sebelum penyesuaian di atas, pada periode yang berakhir di bulan Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp280 miliar.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini