JAKARTA - Bulog menduga ada praktik pengemasan ulang alias oplosan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Kecurangan ini dilakukan beberapa pedagang.
Dugaan tersebut disampaikan usai Direktur Utama Bulog Budi Waseso dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Beras PT Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), hari ini.
Buwas mendatangi tiga gudang milik pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang. Dari gudang yang didatangi, dua di antaranya diduga menjual beras oplosan. Di mana beras ukuran 50 kilogram (kg), hingga beras Bulog diecer menjadi 5 kg.
Baca Juga:Â Harga Beras Mahal Disebut Jadi Berkah Buat Petani
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menilai praktik kecurangan itu membuat harga beras tetap tinggi. Meski operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah dilakukan.
Dia mencatat, para pedagang menjual dengan harga Rp12.000 per kg. Kandatu harga yang dilepas Bulog hanya Rp8.300 per kg.
Baca Juga:Â Dirut Bulog Ingin Beras Impor Habis Terjual
“Maka berapapun kita gulirkan (operasi pasar) enggak ada manfaatnya, karena harga tetap tinggi. Dari Bulog beli Rp8.800, dipindah ke karung premium merek lain dijual Rp12.000. Karena diangap ini produksi dalam negeri,” ungkap Buwas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Terkait oplosan, Buwas meyakini jika para pedagang mencampuri beras Bulog dengan merek lain. Hanya saja, dugaan ini hanya bisa dibuktikan melalui tes laboratorium.
Dia memastikan, sampel dari beras oplosan yang sudah dikantongi segera diberikan ke Satuan Tugas Pangan. Buwas berharap Satgas Pangan dapat memberikan sanksi yang tegas kepada distributor nakal tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News