JAKARTA - Harga emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas berjangka memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat dari perkirakan untuk Januari memicu aksi ambil untung pada reli panjang logam kuning.
Dilansir dari Antara, Sabtu (4/2/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD54,20 atau 2,81% menjadi ditutup pada USD1.876,60 per ounce.
Harga emas berjangka menetap di level terendah dalam lebih dari tiga minggu, turun 2,7% untuk minggu ini.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (3/2/2023) bahwa data gaji nonpertanian (NFP) AS meningkat 517.000 pada Januari, jauh lebih baik dari yang diharapkan 187.000. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4%, level yang tidak terlihat sejak Mei 1969.
"Angka NFP yang mengerikan telah mendatangkan malapetaka pada bullish emas yang sudah menghadapi tekanan selama dua hari terakhir dari prospek ekonomi Fed," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com.
Data pekerjaan bulanan yang jauh lebih baik dari perkiraan mendorong indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah dengan kuat.
Follow Berita Okezone di Google News