Share

Bahas Gugatan WTO, Bahlil: Kita Lawan!

Ikhsan Permana, MNC Portal · Senin 06 Februari 2023 19:24 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 06 320 2760149 bahas-gugatan-wto-bahlil-kita-lawan-vNFanLioQ3.JPG Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Foto: MPI)

JAKARTA - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kembali membahas soal gugatan World Trade Organization (WTO).

Menurutnya, meskipun telah digugat oleh sejumlah negara ke WTO, Indonesia tidak akan pernah mundur dari kebijakan yang melarang kegiatan ekspor bijih nikel.

Karena dia menyebut Indonesia merupakan negara merdeka yang tidak boleh diintervensi negara manapun.

 BACA JUGA:China-AS Debat Panas di Sidang WTO

"Perintah Presiden jelas, setiap apa yang sudah kita putuskan terkait kedaulatan bangsa kita, ketika mereka bawa ke WTO kita hadapi, kita lawan juga karena negara kita sudah merdeka, tidak boleh diintervensi oleh negara lain, apalagi pengusaha mengatur negara,” tegas Bahlil dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Bahlil mengaitkan gugatan ke WTO dengan G20. Saat itu memang tidak semua negara di G20 menyetujui hilirisasi karena dampaknya menyetop ekspor bahan baku.

Namun, lanjut Bahlil, setelah melakukan perdebatan yang konstruktif dan menjelaskan bahwa hilirisasi juga menyangkut pemberdayaan ekonomi, maka pada komunike poin 37 memuat komitmen dan kesepakatan di bidang perdagangan dan investasi.

“Di situ dinyatakan hilirisasi dan nilai tambah adalah bagian yang disetujui bersama. Sebelumnya itu tidak ada kesepakatan ini, makanya kita dibawa ke WTO,” terangnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Meskipun demikian, Bahlil menyampaikan bahwa setiap negara berhak untuk mengajukan gugatan ke WTO.

Sebaliknya, begitu juga dengan Indonesia yang berhak melawan gugatan tersebut dan memberikan pembelaan.

Dia pun menyampaikan bahwa Presiden Jokowi tidak main-main dengan komitmen hilirisasi dan bahkan Indonesia akan melarang ekspor bijih bauksit dan tembaga di tahun ini.

"Kita tidak boleh dari siasat-siasat yang ingin mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional lewat salah satu instrumen yang namanya hilirisasi. Jadi kita komitmen, jalan terus,” tandasnya.

Bahlil juga mengungkapkan, jika banding Indonesia atas putusan WTO gagal, maka Indonesia akan memikirkan strategi yang lain.

"Ini tergantung pimpinannya juga, kalau pimpinannya nyalinya becek, ya becek juga barang ini, mundur. Tapi kalau Bapak Presiden Jokowi mana bisa Bapak itu digertak-gertak sama negara lain, konsisten barang ini," pungkasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini