Share

Kenapa Gerai Transmart Milik Chairul Tanjung Banyak yang Tutup? Ternyata Ini Alasannya

Advenia Elisabeth, MNC Portal · Selasa 07 Februari 2023 11:12 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 07 320 2760413 kenapa-gerai-transmart-milik-chairul-tanjung-banyak-yang-tutup-ternyata-ini-alasannya-pk8zpePdcf.png Kenapa Gerai Transmart Milik Chairul Tanjung Banyak yang Tutup? (Foto: MPI)

JAKARTA - Gerai Transmart milik Chairul Tanjung banyak yang tutup. Pada 2022, sebanyak 12 gerai Transmart tutup permanen, terbanyak di wilayah Jakarta dan Batam. Diketahui, Transmart memiliki total 95 gerai di seluruh Indonesia.

Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid menjelaskan alasan penutupan gerai Transmart. Menurutnya, efek pandemi Covid-19 membuat bisnis ritel terganggu dan mendorong masyarakat jadi malas berbelanja di toko offline.

"Yang pasti ini (masalah) serius, bahwa memang kita dihadapkan di masa pandemi itu sendiri. Bisa dibilang biang keroknya lah. Jadi opsi tutup itu adalah serangkaian opsi terakhir yang kita lakukan untuk sebuah toko," ujar Satria saat dihubungi MNC Portal Indonesia belum lama ini.

Baca Juga: Ini Deretan Bisnis Chairul Tanjung Usai Gerai Transmart Tutup Permanen

Bahkan penutupan gerai Transmart sudah sampai ke konsumen Transmart. Terlebih lagi, sebelum tutup permanen, kondisi gerai Transmart di beberapa wilayah sepi ditinggal pengunjung karena dinilai harga produknya terlalu mahal.

"Sampai ada masyarakat yang datang langsung ke saya, juga Japri ke saya, pak Satria tolong ya Transmart di Sartika jangan ditutup soalnya rumah saya dekat di situ," katanya.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Satria melaporkan, sebanyak 12 gerai Transmart tutup sepanjang 2022. Sementara, di tahun 2023 tidak ada laporan penutupan.

"Di 2022 (yang sudah tutup) 12 toko. Beberapa ada di Jakarta dan Batam, terakhir itu. Kalau tahun 2023 belum ada," ungkap Satria.

Dia menambahkan, penutupan permanen gerai ritel yang sudah terjadi ini menjadi pembelajaran perusahaan. Pihak managemen berkomitmen akan lebih cermat dalam melihat faktor-faktor yang menjadi penghambat lambatnya pertumbuhan perusahaan. Sehingga ke depannya, perusahaan bisa lari lebih cepat.

"Masalahnya kan kita ingin lari lebih cepat, jadi kalau kita mau lari cepat tentunya faktor-faktor yang menyebabkan kita menjadi lambat itu harus kita putus. Nah inilah yang kita lakukan. Makanya saya bilang ini jadi pembelajaran," katanya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini