Share

Menguak Alasan Kenapa di Keraton Solo Ada Kebo Bule?

Mutiara Oktaviana, Okezone · Selasa 14 Maret 2023 15:41 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 14 470 2780969 menguak-alasan-kenapa-di-keraton-solo-ada-kebo-bule-ovhzlaUKvk.jpeg Menguak alasan kenapa di keraton solo ada kebo bule (Foto: Okezone)

JAKARTA - Menguak alasan kenapa di Keraton Solo ada kebo bule menarik untuk diulas. Surakarta dikenal memiliki tradisi perayaan malam tahun baru Hijriah atau malam 1 Suro yang khas.

Biasanya kegiatan yang dihelat pada perayaan ini, bentuknya seperti kirab benda pusaka yang mengarak beberapa ekor kerbau milik Keraton Surakarta.

Kerbau milik keraton ini biasa dikenal dengan Kebo Bule, di mana kerbau ini memiliki ciri khas berkulit putih kemerahan.

Asal-usul Kebo Bule di Keraton Surakarta dapat ditilik dari masa Pakubuwono II sekitar abad ke-18. Kebo Bule ini merupakan pemberian dari Bupati Ponorogo, Kyai Hasan Besari Tegalsari, sebagai hadiah kepada kerajaan.

Bagi masyarakat sekitar dengan hadirnya Kebo Bule pada momen malam 1 Suro menjadikan perayaan tersebut menjadi semakin lebih hikmat. Pasalnya Kebo Bule ini dianggap membawa berkah dan juga keselamatan dari Yang Maha Kuasa.

Banyak di antara para warga yang justru berusaha memegang tubuh Kebo Bule. Bahkan, hingga warga berbondong-bondong memungut kotoran Kebo Bule yang terjatuh di jalan saat ritual mubeng beteng.

Follow Berita Okezone di Google News

Di mana kotoran tersebut dipercaya memiliki khasiat, mulai dari menyembuhkan penyakit hingga menyuburkan tanaman.

Adanya kepercayaan masyarakat akan kekuatan yang dimiliki oleh Kebo Bule ini, kerap dilekatkan dengan nama Kyai Slamet yang memiliki akar sejarah yang panjang.

Melansir situs resmi Pemerintah Kota Surakarta pada Rabu (14/3/2023), nama Kyai Slamet sendiri sebenarnya merupakan nama salah satu benda pusaka Keraton Kasunanan yang berbentuk tombak.

Asal-usul Kebo Bule di Keraton Surakarta dapat ditilik dari masa Pakubuwono II sekitar abad ke-18. Kebo Bule ini merupakan pemberian dari Bupati Ponorogo, Kyai Hasan Besari Tegalsari, sebagai hadiah kepada kerajaan.

Momennya kala itu Pakubuwono II berhasil merebut kembali Keraton Kartasura dari tangan pemberontak Pecinan, yang berlanjut dengan hijrahnya kerajaan dari Kartasura ke Sala pada 1745. Pemberian kerbau itu dimaksudkan sebagai pengawal tombak Kyai Slamet.

Seakan-akan wujud dari Kebo Bule ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat, di mana ratusan orang tumpah di jalan-jalan yang akan dilalui kirab. Hal ini pun membuat masyarakat meyakini akan mendapatkan berkah jika menyaksikan kirab ini secara langsung.

Kebo Bule biasanya menjadi tokoh utama dalam prosesi kirab. Nantinya kawanan kerbau tersebut akan berjalan mengiringi benda pusaka tombak Kyai Slamet yang juga diarak. Istilahnya, Kebo Bule menjadi pengawal dari benda pusaka.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini