Share

Pemerintah Larang Pakaian Bekas Impor, Efektif untuk UMKM Lokal?

Advenia Elisabeth, MNC Portal · Sabtu 18 Maret 2023 17:01 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 18 320 2783416 pemerintah-larang-pakaian-bekas-impor-efektif-untuk-umkm-lokal-WV6IljN7jo.jpg Baju bekas. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah gencar melarang masuknya pakaian bekas impor. Pasalnya, hal itu sangat mengganggu para pelaku usaha baju lokal.

Namun, menurut Ketua Asosiasi Kader Sosio Ekonomi (Akses) Suroto, gerakan pemerintah saat ini sifatnya reaktif.

 BACA JUGA:

Artinya, dilakukan ketika mengetahui industri tekstil banyak yang gulung tikar.

"Paktek impor pakaian dan barang bekas atau trifting di Indonesia itu sebetulnya sudah lama terjadi dan sifatnya ilegal. Barangnya dijual secara vulgar di toko dan pasar tradisional," ujar Suroto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/3/2023).

"Jadi pemerintah ini dengan reaksinya itu mengandung dua kemungkinan, pertama memang mau serius kembangkan industri tekstil dalam negeri atau untuk kepentingan akomodir keluhan importir kain beberapa perusahaan yang selama ini juga sudah monopolistik," tambahnya.

 BACA JUGA:

Suroto mengatakan, jika pemerintah serius memberantas impor barang bekas ini, langkah kebijakan penegasan pelarangannya, mestinya juga diimbangi dengan dorong industri kain rakyat dan terutama industri kain dan tenun tradisional.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Sebab, jika hanya memberlakukan pelarangan trifthing saja, itu tidak optimal menyelamatkan produk dalam negeri. Lantaran import kain dari China bisa akan semakin membanjiri pasar.

"Jadi menurut saya, pelarangan pemerintah yang sifatnya reaktif ini juga perlu kita waspadai di belakangnya ada permainan dari importir kain yang pemainya sudah monopoli," jelas Suroto.

Adapun upaya yang dapat pemerintah lakukan misalnya, mendorong bergairahnya industri kain dan tenun rumahan (home industry) dari hulu hingga hilirnya.

Bisa juga menghidupkan industri bahan baku dalam negeri seperti pertanian kapas, sutra, dan potensi bahan kain dan tenun lainya. Lalu dukungan kelembagaan dan permodalan serta pemasaranya.

"Tanpa itu semua maka pemerintah berarti hanya menjadi bagian dari permainan dagang saja. Tidak mendasar dan pencitraan dan lagi lagi masyarakat yang dikorbankan," tutur Suroto.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini