BALI - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa transisi energi di Kawasan Asean membutuhkan pembahasan yang sangat mendalam. Di mana transisi energi akan mewujudkan ekonomi hijau.
Tentu, menuju transasisi energi dibutuhkan dukungan pembiayaan yang konsisten dengan skenario dan cara yang terjangkau dan adil. Oleh karena itu, dirinya ingin persoalan transisi energi di bawah dalam Seminar on Financing Transition in ASEAN yang merupakan rangkaian Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting Series, Bali.
"Jadi seminar hari ini di mana kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang isu-isu serta peluang keuangan berkelanjutan yang berkaitan dengan transisi iklim sangat tepat waktu dan sangat penting. Seperti yang doketahui, isu ini juga dibangun di atas kerangka referensi Asean yang ada untuk negara," ujarnya, Bali, Rabu (29/3/2023).
Menurutnya, topik ini sangat-sangat penting, tetapi juga topik yang kompleks. Pasalnya membutuhkan banyak dukungan dari sektor swasta dan pihak lain yang terkait.
"Kami tidak berpura-pura bahwa ini mudah, tak semudah mengganti baju atau hanya mengubah satu kebijakan. Ini sangat kompleks. Jadi seminar hari ini, yang membahas juga prioritas kesiapan sektor keuangan Asean untuk keuangan transisi akan menjadi sangat kritis," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Sri Mulyani mengatakan, semua pihak memahami bahwa transisi menuju green economy akan membutuhkan banyak kerja sama. Indonesia dalam hal ini telah mengumumkan kontribusi yang ditentukan secara nasional, di mana tahap menuju emisi nol dilakukan bertahap dari 2030, 2035 hingga 2060 atau lebih awal.
"Maka agar tekad itu kredibel, kita perlu menyiapkan roadmap Kebijakan infrastruktur perundang-undangan. Misalnya, seperti Indonesia, kami baru saja memperkenalkan pasar karbon dalam Undang-Undang kami. Kami juga baru saja memperkenalkan pajak karbon dan pada saat yang sama, karena ini benar-benar investasi yang sangat signifikan, mereka pasti memiliki rencana mitigasi dampak sosial. Oleh karena itu akan menjadi sangat penting seperti yang disebutkan sebelumnya," ujarnya.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga meyakini bahwa transisi energi menjadi peluang untuk investasi baru yang lebih hijau.
"Kami perlu mengeksplorasi apa yang akan menjadi peluang baru dari investasi hijau ini untuk menciptakan lapangan kerja, serta untuk mendorong pertumbuhan di setiap negara. Kita juga dalam hal ini, melihat dalam ekosistem, transformasi terutama industri baterai kendaraan listrik, industri kendaraan listrik, industri panel surya, yang kini menjadi sangat padat penduduknya. Mereka semua menciptakan peluang baru, serta masa depan," ujarnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.