Share

4 Tips Agar Tidak Terjebak Utang Konsumtif

Safina Asha Jamna, Okezone · Selasa 16 Mei 2023 14:12 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 16 622 2814886 4-tips-agar-tidak-terjebak-utang-konsumtif-XHEEJdMnbC.jpg Tips agar tidak terjebak utang konsumtif (Foto: Freepik)

JAKARTA - Tidak sedikit orang yang terjebak dalam kecanduan utang konsumtif. Terutama di era digital saat ini, produk konsumsi bisa didapatkan dengan mudah melalui internet dan akses kredit konsumtif yang semakin terbuka lebar.

Keinginan-keinginan tersier seperti membeli tiket konser yang sangat mahal, gadget versi terbaru, healing liburan ke luar kota, dan keinginan gaya hidup lainnya seakan semakin mudah didapat.

Selain itu, dengan adanya penambahan fitur paylater di berbagai platform belanja online yang semakin marak, tidak sedikit orang terjebak dengan dua aktivitas yang berpotensi membahayakan keuangan, pertama, membeli barang yang sebenarnya tidak benar-benar dibutuhkan atau hanya untuk memenuhi keinginan sementara, dan kedua, menggunakan fitur paylater untuk bisa membeli barang tersebut.

Direktur Insight Investments Management Ria M. Warganda menyatakan bahwa perlunya berhati-hati dengan adanya jebakan utang konsumtif ini.

“Utang konsumtif merujuk pada utang yang uangnya digunakan untuk membeli barang atau jasa yang tidak produktif atau memiliki keuntungan ke depannya. Berbeda halnya dengan utang produktif, utang konsumtif ini tidak memiliki nilai investasi, karena digunakan untuk membiayai pembelian barang atau jasa yang tidak memberikan pengembalian di masa depan atau nilainya bisa menurun, bahkan bisa jadi habis tanpa sisa,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/5/2023).

Follow Berita Okezone di Google News

Adapun beberapa bahaya dari utang konsumtif menurut Ria adalah adanya bunga dan biaya tambahan yang cenderung lebih tinggi, bisa menjadi beban finansial, berpotensi menurunkan kredit skor, dan bahkan bisa memberikan pengaruh juga pada kesehatan mental.

Ria pun memberikan beberapa tips agar tidak terjebak dengan utang konsumtif apalagi hingga kecanduan.

1. Buat Anggaran Keuangan yang Jelas dan Terencana

“Membuat anggaran keuangan adalah first step yang penting untuk mengatur keuangan, termasuk untuk menghindari utang konsumtif. Dengan membuat anggaran yang jelas dan terencana, kita bisa memantau pemasukan dan pengeluaran, serta mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dan prioritas,” ujar Ria.

Dalam membuat anggaran keuangan bulanan, menurut Ria, dapat dilakukan dengan memperkirakan berapa banyak pemasukan yang akan diterima dalam satu bulan, lalu membuat prioritas pengeluaran yang harus dilakukan seperti pembayaran tagihan, biaya makan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

2. Gunakan Kartu Kredit dan Fitur Paylater dengan Bijak

Tips kedua menurut Ria adalah menggunakan kartu kredit dan fitur paylater dengan lebih bijak. Menurutnya, di satu sisi kartu kredit maupun fitur paylater tentu memudahkan kita untuk melakukan transaksi, tapi juga berpotensi membawa kita dalam jebakan utang konsumtif.

“Sebisa mungkin gunakan kartu kredit maupun paylater hanya untuk pembelian yang memang benar-benar dibutuhkan, lalu pastikan untuk bayar tagihannya tepat waktu,” ujar Ria.

3. Jangan Tergoda dengan Promosi dan Diskon

“Dengan semakin banyaknya platform belanja online, aktivitas promosi dan diskon tentunya semakin beragam dan dibungkus lebih menarik. Ini bisa menjadi jebakan tersendiri bagi kita selaku konsumen untuk membeli barang yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan,” jelas Ria.

Ria mengingatkan bahwa promosi atau diskon tidak selalu menguntungkan. Baiknya, jangan mudah tergoda dengan diskon yang besar tanpa mempertimbangkan kualitas dan kebutuhan barang tersebut.

4. Lebih Baik, Simpan Uang Dengan Berinvestasi

Saat ini banyak orang yang lebih memilih membeli sesuatu hanya sebatas karena takut ketinggalan tren atau yang sering disebut Fear of Missing Out (FOMO). Misalnya membeli gadget versi terbaru ataupun rela membeli tiket konser yang harganya tidak murah hanya karena mengikuti arus tren, terutama di media sosial.

“Sebenarnya tidak ada yang salah dengan self reward. Anak muda sekarang tentu lebih aware dengan hal semacam ini. Tapi pastikan jangan berlebihan sampai-sampai bisa membebani keuangan. Apalagi sampai rela memilih jalan pinjaman online dengan bunga selangit untuk memenuhinya,” katanya.

Menurutnya, dibanding mengeluarkan uang untuk keperluan yang tidak begitu dibutuhkan, atau hanya sebatas keinginan, akan lebih bijak dan baik sekiranya uang tersebut dianggarkan untuk investasi.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini