JAKARTA - Menguak siapa pemilik toko buku Gunung Agung yang bakal tutup seluruh gerai tahun ini menarik dikulik. Penutupan ini berawal sejak tahun 2020, saat itu andemi Covid-19 memaksa toko melakukan PHK besar-besaran.
Hal ini membuat Serikat pekerja melaporkan sebanyak 350 karyawan Toko Buku Gunung Agung terkena PHK.
Sementara pihak Toko Buku Gunung Agung tidak membenarkan isu pemecatan kepada 350 karyawannya. Sayangnya belum ada kejelasan dari berita itu, sampai manajemen PT GA Tiga Belas mengumumkan akan menutup seluruh Toko Buku Gunung Agung.
Seiring santernya berita penutupan gerai, banyak orang penasaran siapa pemilik Toko Buku Gunung Agung yang bakal tutup seluruh gerai tahun ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Melansir dari berbagai sumber, pemilik Toko Buku Gunung Agung adalah Tjio Wie Tay yang lahir pada 8 September 1927. Pria yang akrab dengan sapaan Haji Masagung ini pertama kali membuka Toko Buku Gunung Agung di Jalan Kwitang No.6 Jakarta pada tahun 1953.
Masagung merupakan anak keempat dari pasangan Tjio Koan An dan Tjoa Poppi Nio. Sepeninggal ayahnya pada usia 4 tahun, Masagung harus menjalani kehidupan berat. Segala pekerjaan ia lakoni untuk bertahan hidup.
Pamannya membawa Masagung ke Jakarta pada usia 13 tahun. Ia mulai berjualan rokok dan menjadi manusia karet. Mental kuatnya membuat Masagung berani mendirikan toko buku bernama Tay San Kongsie. Tidak perlu modal banyak, bisnis Masagung ini berkembang pesat.
Masagung kemudian mengganti nama Tay San Kongsie menjadi toko Toko Buku Gunung Agung. Tahun berikutnya, pemilik Toko Buku Gunung Agung ini mengadakan pameran buku. Sampai ia bertemu dengan sosok Proklamator Indonesia, Bung Karno.
Pertemuannya dengan Bung Karno membawa pengaruh besar bagi bisnis Masagung. Ia kerap mendapat undangan pameran dan melengkapi kebutuhan berbagai buku nasional.
Toko Buku Gunung Agung berkembang pesat hingga membuka cabang di Jepang dan Malaysia. Bisnisnya terus meroket hingga merambah ke dunia pariwisata, retail, dan perhotelan.
Masagung tutup usia pada 24 September 1990. Pria berdarah Tionghoa itu mewariskan perusahaannya kepada ketiga anaknya yakni Ketut Masagung, Putra Masagung, dan Made Oka Masagung.
Demikian menguak siapa pemilik toko buku Gunung Agung yang bakal tutup seluruh gerai tahun ini.Â
(RIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.