Share

Siantar Top (STTP) Raup Laba Rp240,9 Miliar, Naik 46,3% di Kuartal I-2023

Mutiara Oktaviana, Okezone · Rabu 24 Mei 2023 11:35 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 24 278 2819022 siantar-top-sttp-raup-laba-rp240-9-miliar-naik-46-3-di-kuartal-i-2023-aqlVSqB5Qh.JPG Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)

JAKARTA - PT Siantar Top Tbk (STTP) meraup laba bersih Rp240,92 miliar atau naik 46,3% di kuartal I 2023 dibanding periode yang sama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp164,19 miliar.

Dilansir Harian Neraca, perseroan menjelaskan, pertumbuhan laba membawa laba per saham dasar ke level Rp183,91 per lembar, sedangkan di akhir Maret 2022 berada di level Rp125,34. Sementara penjualan bersih tumbuh 5,7% dibanding kuartal pertama 2022 menjadi Rp1,25 triliun.

 BACA JUGA:

Pendapatan itu ditopang penjualan makanan olahan sebesar Rp1,143 triliun atau tumbuh 3,5% dibanding kuartal I 2022.

Adapun pendapatan pendukung lainnya meningkat 35,8% menjadi Rp106,74 miliar. Walau beban pokok penjualan membengkak 3,67% menjadi Rp890,11 miliar. Tapi laba kotor tetap naik 39,1% menjadi Rp359,9 miliar. Sementara itu, total kewajiban berkurang 1,5% dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp652,06 miliar.

 BACA JUGA:

Kemudian ekuitas bertambah 6,1% dibanding kuartal IV 2022 menjadi Rp4,169 triliun.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan dana sekitar Rp430 miliar untuk kebutuhan belanja perseroan.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Direktur Utama Siantar Top, Armin pernah mengatakan, dirinya tidak menampik kemungkinan bahwa ancaman krisis ekonomi global pada 2023 nanti akan berdampak pada pasar industri malanan ringan.

Dia menyebut dengan berbagai stretagi, baik untuk sektor produksi atau penjualan yang terus dilakukan, dirinya optimistis bisnis makanan ringan yang dikelolanya akan tetap leading.Salah satunya adalah, kami tetap akan alokasikan dana sekitar Rp340 miliar.

"Dana itu untuk memenuhi kebutuhan selama 2023 nanti, mulai untuk peningkatan inovasi prodak, juga peningkatan produksi, termasuk mesin produksi yang utilisasinya sudah 80% harus ditingkatkan, dan kebutuhan lainnya seperti pembagian deviden perseroan," tegasnya dikutip, Rabu (24/5/2023).

Dengan upaya tersebut, lanjut Armin, optimis kinerja keuangan tumbuh stabil, juga tetap pioner di industri makanan ringan, seperti mie, kerupuk, biscuit dan produk lainya.

Dia pun menegaskan, tahun ini sangat optimistis mampu meningkatkan perolehan hingga dua digit, dengan melakukan banyak strategi, diantaranya adalah inovasi produk dan memperluas jaringan di mesia sosial.

Sampai saat ini China, Taiwan, Kores serta pasar Timur Tengah, didukung seluruh wilayah Indonesia, merupakan pasar potensial bagi industri makanan ringan yang diproduksinya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini