Share

Intiland (DILD) Balik Rugi Jadi Laba Rp30,38 Miliar di Kuartal I-2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi, MNC Portal · Rabu 24 Mei 2023 14:17 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 24 278 2819147 intiland-dild-balik-rugi-jadi-laba-rp30-38-miliar-di-kuartal-i-2023-vks9UuaJhG.JPG Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)

JAKARTA - PT Intiland Development Tbk (DILD) berhasil mencatatkan laba di tiga bulan pertama tahun 2023 ini.

Hingga akhir Maret, perseroan mencetak laba Rp30,38 miliar atau berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan merugi sebesar Rp72,70 miliar.

 BACA JUGA:

Sementara itu, pendapatan usaha perseroan tercatat sebesar Rp1,54 triliun. Jumlah tersebut naik Rp981 miliar atau melonjak 174,3% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp562,5 miliar.

Peningkatan pendapatan usaha utamanya ditopang oleh adanya pengakuan penjualan dari segmen pengembangan mixed-use dan high rise, khususnya dari apartemen Fifty Seven Promenade. Selain itu, peningkatan tersebut juga dikontribusi dari segmen pengembangan lainnya seperti kawasan perumahan, kawasan industri, dan properti investasi.

 BACA JUGA:

“Pendapatan usaha meningkat signifikan, terutama karena adanya pengakuan penjualan apartemen Fifty Seven Promenade yang sudah proses serah terima,” kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto Pradono dalam konferensi pers di Intiland Tower Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Kemudian, pendapatan dari pengembangan atau development income masih memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp1,36 triliun atau 88,3% dari keseluruhan.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Jumlah tersebut melonjak 246,5% dibanding perolehan kuartal I tahun 2022 yang sebesar Rp393,4 miliar. Adapun, pendapatan pengembangan diperoleh dari tiga segmen yakni mixed-use dan high rise, kawasan perumahan, dan kawasan industri.

Sumber pendapatan usaha berikutnya bersumber dari pendapatan berkelanjutan atau recurring income yang diperoleh dari segmen properti investasi. Sumber pendapatan usaha ini tercatat memberikan kontribusi Rp180 miliar atau sebesar 11,7% dari keseluruhan.

“Pendapatan dari recurring income mengalami kenaikan 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp169,1 miliar,” ujar Archied.

Archied menjelaskan, jika ditinjau dari segmen pengembangan proyek, pendapatan dari segmen mixed-use dan high rise memberikan kontribusi terbesar yakni mencapai Rp1,18 triliun, atau 76,8%. Kontribusi tersebut meningkat sebesar 877,5% dibandingkan kuartal I tahun 2022 senilai Rp121,3 miliar.

Lebih lanjut, kontributor berikutnya berasal dari segmen properti investasi sebesar Rp180 miliar atau 11,7% dari keseluruhan. Pendapatan dari segmen ini mengalami kenaikan 6,5% dibandingkan perolehan kuartal I tahun 2022 senilai Rp169,1 miliar.

Segmen pengembangan kawasan perumahan mencatatkan kontribusi sebesar Rp134,1 miliar atau 8,7% dari keseluruhan. Kontribusi dari segmen ini menurun 19,3% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp166,1 miliar.

Kontributor berikutnya berasal dari segmen kawasan industri yang menyumbang pendapatan usaha Rp43,4 miliar atau 2,8% dari total. Jumlah tersebut mengalami penurunan 59% dibanding kuartal I tahun 2022 senilai Rp106 miliar.

Archied menuturkan, pertumbuhan pendapatan usaha merupakan pencapaian yang cukup baik di tengah kondisi dan tantangan di sektor properti nasional. Ke depan, perseroan berupaya untuk menjaga tren pertumbuhan melalui pengembangan dari proyek-proyek berjalan, maupun melalui proyek baru.

“Selain itu, untuk meningkatkan kinerja usaha perlu upaya sungguh-sungguh dari seluruh organ perusahaan, termasuk para pemangku kepentingan,” pungkas Archied.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini