Share

LG Mundur dari Proyek Baterai Kendaraan Listrik? Erick Thohir Bilang Begini

Suparjo Ramalan, MNC Portal · Kamis 25 Mei 2023 14:09 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 25 320 2819818 lg-mundur-dari-proyek-baterai-kendaraan-listrik-erick-thohir-bilang-begini-qsnV0EsNzq.JPG Kendaraan listrik. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Perusahaan raksasa baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) asal Korea Selatan, LG Energy Solution (LG) berpotensi mundur dari kerja sama usaha patungan pabrik baterai listrik dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).

Alasannya karena belum ada kesepakatan saat proses negosiasi dengan konsorsium BUMN terkait pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV).

 BACA JUGA:

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan IBC masih membuka diri kepada LG, di mana konsorsium berupaya memberi solusi terbaik agar bisa diterima perusahaan asing tersebut.

Hingga saat ini upaya tersebut masih terus dilakukan, sehingga kabar LG mundur dari rencana kerja sama belum 100%.

 BACA JUGA:

"Tentu LG sendiri konteksnya itu kan ada beberapa perusahaan konsorsium yang di dalamnya ingin mencari solusi satu sama lainnya. Saya lihat ini belum batal total, masih proses, kita masih membuka," ucap Erick saat ditemui di tempat kerjanya, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Alotnya negosiasi LG dan IBC membuat kesepakatan kerja sama sempat tertunda beberapa bulan lalu.

Namun begitu, kedua entitas kembali melakukan pertemuan lanjutan.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Sayangnya, belum ada kesepakatan yang dihasilkan, sehingga membuat LG berpotensi mundur dari keterlibatannya di dalam mega proyek kendaraan listrik.

Erick menegaskan tanpa LG Energy Solution Indonesia tetap menjadi pusat baterai kendaraan listrik dunia.

Pasalnya, sejumlah perusahaan raksasa asal Eropa Amerika Serikat, dan Asia Tenggara menaruh minat yang tinggi terhadap proyek EV di Indonesia.

"Tetapi saya rasa bukan karena salah satu investor Indonesia tidak menjadi pusat EV, tidak. Indonesia sendiri masih produsen nikel terbesar dan jelas komitmen bapak Presiden hilirisasi harus tetap terjadi di Indonesia," tuturnya.

"Amerika dan Eropa dan banyak negara sangat positif hal ini, termasuk bilateral dengan Vietnam, salah satu isunya EV battery juga, bagaimana Vietnam ingin bekerja sama dengan Indonesia untuk juga bisa punya akses dapat baterai listriknya dari Indonesia, itu yang kita dorong kerja sama dengan berbagai pihak sebagai keseimbanagan pasar terbuka," pungkasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini