JAKARTA — Ekonomi Jerman memasuki masa resesi di awal 2023, setelah pengeluaran rumah tangga yang menggerakkan perekonomian gagal menghadapi tekanan inflasi yang tinggi.
Berdasarkan data yang dilaporkan dari Kantor Statistik Federal Jerman, Kamis (25/5/2023), produk domestik bruto (PDB) Jerman terkontraksi 0,3% pada kuartal I-2023 (year-on-year/yoy), menyusul kontraksi 0,5% pada kuartal IV-2022.
Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan, data PDB Jerman menunjukan sinyal negatif yang mengejutkan. Bila dibandingkan dengan ekonomi negara maju lainnya, perekonomian Jerman dinilai kehilangan potensi pertumbuhan.
“Saya tidak ingin Jerman menurunkan diri ke posisi terakhir,” ujar Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner ketika merespon International Monetary Fund (IMF) yang memprediksikan Jerman dan Inggris merupakan dua negara yang memasuki resesi di antara negara Eropa lainnya, dilansir Reuters, Kamis (25/5/2023).
Analis DekaBank Andreas Scheuerle mengatakan akibat beban inflasi yang besar, konsumsi Jerman menjadi menurun sehingga perekonomian juga ikut melesu. Di antaranya adalah penurunan daya beli, berkurangnya permintaan industri, ketatnya kebijakan moneter dan perlambatan ekonomi AS yang mendukung lesunya aktivitas ekonomi.
Hal tersebut tercermin dari data yang ada, konsumsi rumah tangga turun 1,2% (quarter-to-quarter/qtq) setelah penyesuaian harga, musiman, dan penyesuaian kalender. Pengeluaran pemerintah juga menurun 4,9%.
Follow Berita Okezone di Google News