JAKARTA - Mengulik sejarah berdirinya Taksi Blue Bird yang merupakan transportasi legendaris di Indonesia.
PT Blue Bird Tbk (BIRD) didirikan oleh seorang perempuan bernama Mutiara Siti Fatimah pada 1965 di rumah nomor 107 yang terletak di Jalan Cokroaminoto, yang tidak lain adalah rumahnya sendiri.
 BACA JUGA:
Namun, pada awal berdirinya bisnis taksi ini bernama Chandra Taksi.
Saat awal berdiri, Chandra Taksi mengalami kendala perizinan dikarenakan hanya memiliki 60 unit taksi saat itu. Sementara pemerintah provinsi DKI Jakarta mensyaratkan perusahaan taksi minimal memiliki 100 unit armada.
Lalu, Mutiara melakukan berbagai upaya agar bisnisnya tersebut mendapat izin. Ia pun sampai meminjam ke Bank Bumi Daya demi membeli unit tambahan. Lalu, setelah mendapat izin beroperasi, Chandra Taksi berganti nama menjadi Blue Bird.
 BACA JUGA:
Melansir laman resmi Blue Bird, Kamis (25/5/2023) pada tahun 1972 sebanyak 25 armada Blue Bird Holden Torana secara resmi mulai dioperasikan.
Blue Bird juga menjadi taksi pertama yang menggunakan sistem tarif berdasarkan argometer.
Tak hanya itu, armada Blue Bird juga telah dilengkapi dengan sistem radio untuk kemudahan penyebaran order yang didukung sistem operator terpusat dan sudah menggunakan A/C untuk menambah kenyamanan pelanggannya.
Bisnis taksi tersebut pun mulai berkembang dengan baik, hingga pada 1985 perusahaan Blue Bird sudah memiliki lebih dari 2.000 unit armada taksi.
Â
Follow Berita Okezone di Google News
Lalu, pada tahun 1993 taksi eksekutif Silverbird diresmikan di Balai Kota DKI Jakarta yang juga disaksikan langsung oleh pendirinya, Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono.
Tahun 2002 perubahan warna cat taksi Blue Bird dari solid blue menjadi metallic frost blue diresmikan oleh Presiden Komisaris Blue Bird Group saat itu, yakni Alm. Chandra Suharto.
Di tahun 2007, Chandra Suharto meresmikan taksi eksekutif pertama di Indonesia dengan menggunakan Mercedes Benz.
Peresmian seragam batik sebagai seragam resmi Blue Bird oleh dirjen Budaya Seni dan Film DepBudPar RI Drs. Tjejep Suparman M.,Si, dengan Dirut Bluebird Blue Bird Group Dr. Purnomo Prawiro Museum Fatahillah pada Oktober 2010.
Lalu seiring perkembangan zaman, pada Agustus 2011 mulai diresmikan aplikasi pesan taksi, yakni Taxi Mobile Reservation melalui smartphone pertama di dunia untuk Blackberry oleh VPO Sigit PD, Dirut Purnomo Prawiro, WamenHub RI Bambang Susantono dan PresDir Research in Motion Andrew Cobham.
Sementara itu, untuk semakin memperkuat bisnisnya, Blue Bird melakukan rebranding pada logonya menjadi lebih dinamis, muda, dan moving forward.
Blue Bird menjalin kerjasama co branding dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dalam program Wonderful Indonesia. Menteri Pariwisata menetapkan Bluebird sebagai Wonderful Indonesia Service Ambassador (WISA).
Tak hanya itu, Blue Bird juga menjalin kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam program pembiayaan perumahan untuk keluarga besar PT Blue Bird Tbk.
Pada tahun 2021, jumlah armada taksi reguler Blue Bird ada sebanyak 13.487 unit. Angka ini menyusut sebesar 20,49% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi yang terendah sejak 2017.
Sebagai informasi juga bahwa baru-baru ini Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono viral usai turun ke lapangan menjadi sopir taksi.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.