JAKARTA - PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) membagikan dividen senilai total USD60 juta atau setara Rp893,28 miliar (kurs Rp14.888 per dolar AS).
“Keputusan pembagian dividen telah disetujui para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan, “kata Direktur Utama BSSR, Widada dikutip Harian Neraca, Jumat (26/5/2023).
Disampaikannya, dividen yang akan dibagikan emiten tambang batu bara ini setara dengan USD0,02 per saham atau Rp341,4 per saham. Dividen ini akan dibayarkan ke investor dengan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen pada 7 Juni 2023 dan akan dibayarkan tidak lebih dari 30 hari kalender setelah pengumuman rangkuman RUPS keluar.
Dividen final untuk tahun buku 2022, lanjut Widada adalah sebesar USD60 juta yang akan didistribusikan ke 2,61 miliar saham dan akan dibayarkan penuh oleh BSSR. Tahun lalu, perseroan mencatatkan pertumbuhan dan kinerja positif, dengan laba tahun berjalan senilai USD239,9 juta, meningkat 16,93% dibandingkan akhir 2021 sebesar USD205,16 juta.
Widada melanjutkan pada 2022 BSSR melalui entitas anak PT Antang Gunung Meratus (AGM) memproduksi 15,52 juta MT batu bara atau meningkat 11,17%, dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar 13,96 juta MT.
Follow Berita Okezone di Google News
Pertumbuhan tingkat produksi ini membuat BSSR mencatatkan peningkatan hasil penjualan hingga mencapal USD1,03 miliar, meningkat 48,84% dibandingkan tahun 2021 sebesar USD691,37 juta.
Sementara itu, volume penjualan batu bara BSSR tercatat meningkat 9,44% secara year on year.
"Pencapaian kinerja BSSR tahun 2022 merupakan hasil pemanfaatan momentum kenaikan harga batu bara yang masih berlangsung sampai dengan akhir tahun 2022 dengan diimbangi oleh peningkatan produksi batu bara dan optimalnya berbagai program efisiensi biaya," tutur Widada.
Adapun selain membagikan dividen, BSSR juga menerima pengunduran diri dari Paul Sunghoon Lee selaku Direktur BSSR. BSSR mengangkat Kim Ji Won menggantikan Paul Sunghoon Lee selaku Direktur BSSR.
Tahun ini, perseroan optimistis menargetkan pendapatan bisa mencapai double digit. Meskipun begitu, BSSR tidak menyebutkan secara pasti berapa target pendapatan dan laba perusahaan di tahun 2023.
Disampaikan Widada, pendapatan dan laba perusahaan sangat bergantung pada dinamika harga batubara yang terpengaruh sentimen global. Menurutnya, perseroan akan bekerja secara profesional dan berfokus pada proses bisnis yang efisien dan optimal, baik itu dalam keadaan harga batubara yang sedang tinggi maupun turun.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
