Share

Banyak Negara Ingin Buang Dolar AS, LPS Ungkap Fakta Ini

Michelle Natalia, MNC Portal · Jum'at 26 Mei 2023 12:10 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 26 320 2820390 banyak-negara-ingin-buang-dolar-as-lps-ungkap-fakta-ini-VmTsD4z4ys.JPG Dolar. (Foto: Freepik)

JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan menepis isu bahwa mata uang dolar Amerika Serikat (AS) akan segera tergantikan sebagai mata uang internasional.

Ketua LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kalau yang maksud kabar itu seperti yang disebutkan oleh banyak komentator atau ekonom-ekonom di YouTube. Ada kabar pula bahwa banyak pihak yang beramai-ramai meninggalkan mata uang dolar AS.

 BACA JUGA:

Dia mengatakan, jika ekonomi naik turun, selalu ada isu mengenai mata uang, khususnya dolar AS.

Menurut Purbaya, tidak semudah itu mengalahkan atau menggeser dominasi dolar AS sebagai mata uang internasional.

"Kita ingat dulu zaman ekonomi Jepang menguat tahun 1970-an, orang bilang Yen menggantikan dolar, ternyata enggak kejadian. Kemudian Euro bangkit, mereka bilang Euro akan menggantikan dolar AS, ternyata enggak juga," ujar Purbaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

 BACA JUGA:

Tak hanya itu, China yang ekonominya sempat tumbuh kuat dan dirumorkan Yuan akan menggantikan dolar AS pun, ternyata tidak terjadi.

Follow Berita Okezone di Google News

Menurut pengamatan Purbaya sebagai ekonom selama ini, mata uang yang memang paling kuat dan teruji selama ini hingga 100 tahun lebih adalah memang dolar AS.

"Namun dalam jangka pendek, ada gejolak yang menyebutkan bahwa akan ada mata uang yang menggantikan dolar AS atau gerakan beralih ke mata uang lain, tapi kalau saya lihat di pasar uang, sampai sekarang belum ada yang paling stabil selain dolar AS," tambahnya.

Purbaya menegaskan bahwa dia tidak mempromosikan dolar AS, tetapi soal rencana misalnya ASEAN+3 membuat mata uang baru, menurutnya masih membutuhkan proses dalam jangka waktu yang lama. Karena dalam membentuk mata uang yang kredibel dan banyak negara yang terlibat, selalu ada persaingan politik.

"Kalau mau spekulasi mata uang, hati-hati komentator di YouTube kadang salah. 80% negara di dunia masih menggunakan dolar AS sebagai mata uang internasional, tidak semudah itu mengalahkan dominasi suatu mata uang di ekonomi global ini," pungkas Purbaya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini