Share

Era Transformasi Digital, Ini 9 Hal Penting bagi Pelaku UMKM Agar Terhindar dari Penipuan

Rani Hardjanti, Okezone · Jum'at 26 Mei 2023 17:43 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 26 320 2820652 era-transformasi-digital-ini-9-hal-penting-bagi-pelaku-umkm-agar-terhindar-dari-penipuan-uhcB1j4DOf.jpg Transaksi QRIS di UMKM. (Foto: Okezone/Rani Hardjanti)

JAKARTA - Transformasi digital oleh pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di era kecanggihan teknologi adalah hal yang perlu dilakukan. Pasalnya, transformasi digital adalah suatu kunci menjawab tantangan zaman.

Salah satu transformasi digital yang banyak diterapkan pelaku UMKM, antara lain layanan Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS.

 BACA JUGA:

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) sampai dengan Februari 2023, seperti dikutip Jumat (26/5/2023), tercatat jumlah pedagang atau merchant QRIS telah mencapai angka 24,9 juta dengan total jumlah pengguna QRIS sebanyak 30,87 juta.

Bahkan nominal transaksi QRIS hingga Februari 2023 tercatat sebesar Rp12,28 Triliun dengan volume transaksi sebesar 121,8 juta. Artinya, tren digital transformasi dan tren cashless benar terjadi di tatanan pelaku usaha.

 BACA JUGA:

Jumlah tersebut meningkat pesat setelah diluncurkan oleh BI pada Desember sejak Desember 2019. Sejak 1 November 2021, jumlah merchant QRIS telah menembus angka 12 juta. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan akhir tahun 2020 sebesar 5,8 juta merchant, atau melebihi target perluasan QRIS yang telah dicanangkan BI bersama Industri pada Februari 2021.

QRIS PT Bank BRI Tbk (BBRI), sebagai salah satu penyedia layanan QRIS bank pelat merah di tatanan grasroot yang giat menyasar pada segmen UMKM ultra mikro, adalah banyak ditemui di berbagai merchant.

Hal ini dibuktikan setidaknya oleh tiga pelaku usaha nasabah Bank BRI yang faktanya terus merasakan banyak kemudahan, manfaat penambahan transaksi dan bisa menjawab tren cashless pada pembeli.

Sebut saja, Suyami seorang pedagang kaki lima yang menjajakn apotl yang sudah berjualan sejak 2018 tersebut mengaku dengan adanya layanan QRIS Bank BRI, sangat memudahkan dalam mengelola keuangan.

"Waktu itu ada orang Bank BRI datang nawarin QRIS. Awalnya saya bingung, apa ada orang yang mau bayar pakai QRIS?" ujarnya.

Ternyata setelah menggunakan QRIS BRI selama 8 bulan, pembeli yang membayar dengan cashless semakin banyak setiap harinya. Bahkan transaksi yang biasanya Rp5.000-Rp10.000 per orang, sekarang ada saja yang sampai Rp100 ribu.

Hal serupa dirasakan oleh pemilik kedai makanan pedagang Mama Dinda, Beti Apriyani. Mama Dinda yang selalu ditanya pembeli, "Bisa pakai QRIS enggak Bu?" meniru suara pembeli. Lalu Mama Dinda pergi ke Bank BRI terdekat guna mengajukan layanan QRIS.

Setelah memiliki barcode, Mama Dinda memajang QRIS BRI dengan lapisan plastik tebal pada etalase dagangannya. Kini Mama Dinda merasakan betul manfaatnya. Hampir 50 persen dari transaksi harian pelanggan membayar menggunakan QRIS BRI.

"Yang jelas waktu jadi lebih praktis, kita jadi tidak mikirin kembalian. Kita kan masak juga. Kalau cari-cari receh untuk kembalian itu memakan waktu. Pakai QRIS BRI itu langsung 'cepret' di-scan nanti ada notifikasi nya yang masuk," ujarnya.

Begitu juga yang dirasakan Puji Setiayana, pemilik Agen BRILink Guyub Nurbian, penjual pulsa dan handphone. Di tengah hantaman Pandemi dia mengaku terbantu dengan adanya mesin EDC BRI atau Electronic Data Center yang dapat digunakan untuk menerima transaksi layanan perbankan.

Total transaksi bisa mencapai Rp15 juta dalam satu hari. Bahkan dalam fase banyak pelanggan transaksi bisa mencapai Rp25 juta per hari. "Jadi ternyata mesin ini sangat membantu ekonomi saya, ekonomi pelanggan. Ya.. Benar-benar roda ekonomi rakyat," tutupnya.

Menyikapi fenomena ini, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menunjukkan bahwa penggunaan QRIS BRI semakin diminati masyarakat karena lebih mudah dan cepat. Penggunaan QRIS pun tumbuh sebesar 1.000 persen pada April 2023. Penopang utama dalam kenaikan ini berasal dari transaksi merchant

Follow Berita Okezone di Google News

Tak hanya dari segi kenyamanan dan kemudahan, lanjutnya, BRI juga menjamin keamanan bagi nasabah selama bertransaksi. Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui oleh pedagang UMKM pengguna QRIS, binaan BRI, seperti yang diungkap Andrijanto.

 QRIS

QRIS

1. BRI telah melakukan verifikasi data sesuai SOP di antaranya mewajibkan pihak merchant melampirkan KTP yang langsung tervalidasi ke portal Dukcapil.

2. Perjanjian kerja sama wajib untuk ditandatangani pihak pemilik merchant. Hal ini guna mencegah adanya penyajian laporan keuangan palsu secara sengaja atau fraud QRIS.

3. Marketing BRI selalu melakukan on the spot ke merchant untuk melihat langsung lokasi usaha merchant sehingga memastikan dengan kesesuaian dan profil usaha.

4. Saat penginputan nama merchant, selalu dilakukan verifikasi yang ketat dimana nama usaha disesuaikan dengan signage usaha ataupun clue seperti alamat dan nama jalan. Hal ini guna menghindari adanya penyalahgunaan QRIS oleh merchant.

5.Jaminan keamanan juga bisa didapatkan pihak merchant di antaranya dalam mencegah modus penipuan berupa struk palsu dari pembeli. Dalam struk itu telah tertulis nama merchant, jenis barang, dan jumlah transaksi yang telah diperkirakan di awal untuk kemudian ditunjukkan kepada penjual setelah seolah-olah bertransaksi dengan pembayaran menggunakan scan barcode QRIS. Sehingga, penjual telah memberikan barang/jasa-nya namun tidak menerima pembayaran ke rekeningnya.

Untuk penipuan jenis ini, para merchant untuk menyerahkan barang/jasa jika sudah terdapat notifikasi masuk, baik dari mesin EDC, SMS notifikasi atau melalui notifikasi BRImo.

6. Merchant QRIS BRI juga bisa men-download aplikasi BRIMerchant di PlayStore untuk nantinya bisa melihat sukses atau tidaknya transaksi yang dilakukan.

Dari sisi pembeli, yang juga harus diketahui pedagang, yakni

7. Pembayaran dengan menggunakan metode QRIS melalui aplikasi mobile banking BRI yaitu BRImo, maka akan ditampilkan nama merchant QRIS secara lengkap sehingga nasabah lebih mudah memastikan kesesuaiannya. Terakhir, Andrijanto juga berharap seluruh merchant agar rutin memeriksa kondisi stiker QRIS masing-masing.

8. Kehati-hatian dalam bertransaksi QRIS, harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat, baik dari sisi merchant QRIS, pembeli, dari sisi Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) Acquirer maupun issuer sehingga transaksi akan berjalan aman dan lancar.

9. Bagi semua merchant BRI, agar dapat memeriksa kondisi stiker QRIS secara rutin untuk memastikan keasliannya, dalam kondisi baik, tidak pudar, tidak ditimpa sticker lain, ataupun adanya indikasi manipulasi lainnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini