Mendag Akui Serapan Pangan Belum Ampuh Turunkan Harga

Dedy Afrianto, Jurnalis
Senin 15 Agustus 2016 18:55 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Foto: Dedy/Okezone)
Share :

JAKARTA - Sore ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir di kantor Kementerian Perdagangan untuk menggelar pertemuan tertutup. Pertemuan yang digelar sekira 40 menit ini membahas mengenai distribusi pangan.

Menurut Enggar, selama ini rantai distribusi masih menjadi persoalan utama pemerintah. Namun, tak hanya distribusi, serapan produksi dalam negeri ternyata juga menjadi kendala utama. Bahkan, hingga saat ini serapan tersebut belum mampu untuk menekan harga pangan.

"Kami dapat perintah dari Jokowi adalah untuk menjaga ketersediaan pasokan, stabilisasi harga dan serap seluruh barang dalam negeri. Namun, untuk peningkatan penyerapan produksi, telah kami lakukan tapi ini tidak berdampak pada penurunan harga," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (15/8/2016).

[Baca juga: Mentan Sambangi Kantor Mendag Lakukan Rapat Tertutup]

Bahkan, hal ini juga berdampak pada ketidakstabilan pasokan pangan. Salah satunya adalah di Jawa Barat. Enggar mengatakan, serapan pasokan beras di Jawa Barat masih belum mampu untuk menjaga kestabilan antara harga, pasokan, dan kebutuhan masyarakat.

"Persoalan pertama mengapa harga naik, beberapa produksi beras atau hasil panen di Jabar melampaui dari target. Ini belum memberikan penyelesaian," jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, pemerintah memang tengah kesulitan untuk melakukan penyerapan pangan. Hal ini juga disebabkan karena rantai pasok yang masih terjadi di berbagai daerah.

"Yang jadi persoalan adalah mata rantai yang memberikan data ekonomi tinggi berlebihan. Kami tidak mungkin bisa menikmati keuntungan dalam harga tinggi. Tapi seluruh bahan pangan harus terserap dan terbeli," tutupnya.

(Raisa Adila)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya