Siap-Siap, Satyamitra Kemas Lestari Akan Melantai di BEI Hari Ini

JAKARTA - PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk bakal mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Kamis (11/7/2019). Perusahaan dengan kode saham SMKL ini menjadi 31 yang melantai di bursa pada tahun 2019.

Dalam initial public offering (IPO), Satyamitra Kemas Lestari melepas 650 juta saham ke publik pada harga Rp193 per saham. Dengan demikian perseroan bakal mengantongi dana dari aksi koorporasi ini sebesar Rp125,45 miliar.

 Baca juga: Perdana di Bursa, Saham Inocycle Technology Group Langsung Naik 49,6%

Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan kemasan karton ini, akan menggunakan dana dari hasil IPO sekitar 40% untuk modal kerja perseroan. Satyamitra Kemas Lestari berencana meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan.

Kemudian sekitar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian hutang bank. Serta sisanya sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik.

 Baca juga: Catat Saham Perdana, Saham FUJI Langsung Terkena Auto Reject

Saat ini, perseroan memproduksi karton gelombang (corrugated carton box) dan kemasan offset untuk berbagai industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lain sebagainya yang memerlukan kotak kemasan untuk memasarkan produk-produknya.

Sebagian besar pelanggan perseroan berasal dari sektor consumer dan teknologi, di antaranya Unilever Group, Adidas, Indofood Group, Mayora Group, Haier-Sanyo, Nutricia Indonesia, Great Giant Pineapple, Samsung, Nestle Indonesia, Djojonegoro C-1000, Epson Indonesia, Dollar General, Ecco Indonesia, Walgreens , Jco Donut & Coffee, Samindo Electronics, Oppo, Lenovo, Smartfren dan Polytron.

Adapun pada tahun 2018, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp44,74 miliar meningkat dari posisi 2017 yang sebesar Rp33,188 miliar. Di mana penjualan mencapai Rp2,17 triliun, meningkat dari capaian tahun 2017 yang sebesar Rp1,66 triliun.

(Fakhri Rezy)