IHSG Sesi I Merosot ke 6.692, Asing Lepas Saham Mitratel Rp223 Miliar

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mempertahankan penguatan pada perdagangan sesi I. Siang ini, IHSG melemah 27,98 poin atau 0,42% ke level 6.692,274.

Pada perdagangan sesi I, Jakarta, Senin (22/11/20021), terdapat 213 saham menguat, 303 saham melemah, dan 146 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,66 triliun dari volume sebesar 16,99 miliar lembar saham.

Indeks LQ45 turun 0,64% ke 957,48, indeks JII melemah 0,93% ke 571,75, indeks IDX30 turun 0,71% ke 510,19 dan indeks MNC36 turun 0,50% ke 323,79.

Baca Juga: 222 Saham Dibuka Menguat, IHSG Melaju ke Level 6.731

Menyusul IHSG, sebagian besar indeks sektoral yang lainnya juga tertekan yakni: energi (-0,27%), bahan baku (-0,20%), keuangan (-0,24%), infrastruktur (-0,86%), industri (-0,35%), non-siklikal (-0,30%), properti (-0,83%), teknologi (-0,93%), dan transportasi (-0,70%). Sedangkan yang menguat yakni kesehatan (1,03%).

Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) menguat 27,96% ke Rp238, PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) naik 12,73% ke Rp248, dan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) melesat 12,31% di Rp73.

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO)melemah (-6,82%) ke Rp164, PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) turun (-6,67%) di Rp154, dan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) anjlok (-6,52%) di Rp172.

Investor asing terpantau melakukan akumulasi pembelian bersih sebanyak Rp110,97 miliar, mencakup profit taking Rp30,62 miliar di pasar reguler, dan pembelian bersih Rp141,60 miliar di pasar negosiasi-tunai.

Sejumlah emiten yang menjadi buruan asing di pasar reguler yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp58,1 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sejumlah Rp48,8 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp33,4 miliar.

Sedangkan yang dilepas asing di pasar reguler yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Rp223,4 miliar, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp39,1 miliar, dan PT Indika Energy Tbk (INDY) Rp17,4 miliar.

(Dani Jumadil Akhir)