JAKARTA – Lima uang kertas termahal di Indonesia akan diulas dalam artikel ini. Bahkan uang kertas per lembar ini bisa mencapai Rp1,5 miliar..
Bukan hanya sekadar mata uang, uang tersebut mempunyai makna dan sejarah tertentu sehingga harganya tergolong mahal.
Bahkan, uang kertas ini pun kerap kali dicari oleh para kolektor yang mempunyai kegemaran mengoleksi uang kuno atau langka, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga: 10 Negara dengan Desain Uang Kertas Tercantik
Mengutip berbagai sumber, berikut daftar rangkuman lima uang kertas termahal di indonesia, Jakarta, Jumat (4/2/2022).
1. Uang 200 Gulden Seri JP Coen
Jenis uang 200 Gulden Seri JP Coen dikeluarkan De Javasche Bankwet. Sebuah bank sentral di Hindia Belanda pada 1892 yang menjadi pengganti Oktroi. Uang ini diterbitkan pada 1925-1931.
Baca Juga: Ada Rupiah Digital, Uang Kertas dan Logam Tak Berlaku?
Dalam seri Jan Pieterszoon (JP) Coen merujuk nama Gubernur Jenderal VOC pada abad ke-17. Penggolongannya dibagi dua jenis yaitu bertanda tangan Praasterink atau Lighart.
2. Uang 500 Gulden Seri JP Coen
Kategori uang 500 Gulden Seri JP Coen memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan seri uang 200 Gulden. Alasannya karena lebih langka dan hanya ditemukan 500 Gulden Coen bertanda tangan Praasterink.
3. Uang 1.000 Gulden Seri JP Coen
Diurutan ketiga terdapat uang 1.000 Gulden JP Coen, yakni lebih langka dari dua jenis Gulden sebelumnya. Cara memperhatikan uang asli 1.000 Gulden JP Coen dengan melihat tanda tangan Praasterink sebagai penandanya.
4. Uang 300 Gulden Seri JP Coen
Uang 300 Gulden menjadi jenis uang paling langka di antara Gulden JP Coen lain. Diketahui jumlahnya pun tak lebih dari 10 di Indonesia.
5. Uang Seri Wayang 1934-1939
Seri ini menjadi uang kertas terakhir De Javasche Bank yang sudah ada sebelum Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang.
Berdasarkan Katalog Uang Kertas Indonesia 1782-1996, sebanyak delapan nominal beredar, antara lain 5, 10, 25, 50, 100, 200, 500, dan 1000 Gulden.
Dengan tiga variasi tanda tangan Praasterink dan B. Wichers yang dicetak pada 1934-1937, Waveren dan B Wichers (1937-1939) dan R.E. Smits dan B Wichers (1939).
(Feby Novalius)