Telan Rp26 M, PLTS 1MW Beroperasi di Bali
KARANGASEM - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) senilai Rp26 miliar di Kabupaten Karangasem, Bali, diharapkan mampu menghasilkan daya listrik sebesar satu megawatt (mw).
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dalam perencanaan rencana awal, ada tiga PLTS. Masing-masing dua proyek PLTS berkedudukan di Kabupaten Bangli dan Karangasem. Sedangkan satu lagi proyek sejenis juga beroperasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Timur.
"Kami membangun yang pertama, ini PLTS terbesar sementara ini di Indonesia satu megawatt, tahun depan kita akan bangun lagi PLTS dengan daya listrik lebih besar lagi," tegas Jero Wacik, saat meresmikan PLTS di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Senin (25/2/2013).
Tujuan proyek PLTS ini tak lain, untuk menjadi proyek percontohan bahwa menggunakan tenaga matahari adalah salah satu alternatif terbaik saat ini dan ke depan. Hal itu dikarenakan sumber listrik surya tidak terbatas jumlahnya.
Menurut Wacik, dua PLTS yang dibangun di Bali sebagai bukti pemerintah memiliki komitmen kuat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Pulau Dewata yang semakin meningkat. Energi baru dan terbarukan telah menjadi agenda penting pemerintah untuk penyediaan energi listrik.
"Saya minta PLN lebih cepat bergerak jangan sampai terlambat, kita berpacu dengan kebutuhan listrik di masyarakat yang terus meningkat," katanya, dalam acara yang dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Bupati Karangasem Wayan Geredeg.
Pembangunan PLTS yang pertama di Bali itu, dikembangkan PT Surya Energi Indotama yang nantinya difungsikan menopang kebutuhan listrik di Bali yang saat ini masih menggunakan tenaga gas atau bahan bakar solar.
Dibangun di atas lahan 1,70 hektare (ha), pengembangan PLTS di Karangasem itu nantinya akan memenuhi kebutuhan masyarakat Karangasem dan sekitarnya. Rencananya, besok Wacik akan meresmikan PLTS sejenis di Kabupaten Bangli. Setiap PLTS berkekuatan 1 mw terkoneksi degan jaringan PLN akan menghasilkan listrik 2.800.080 kwh dengan masa operasi 20 tahun sekaligus upaya untuk menurunkan CO2 sebesar 2.566 ton.
(Widi Agustian)
