JAKARTA - Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK Migas) memperkirakan target penerimaan negara dari sektor hulu migas pada 2012 berhasil melampaui target.
Kepala SK Migas selaku Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, penerimaan negara dari sektor hulu migas pada tahun ini diperkirakan mencapai USD36 miliar atau 108 persen dari target APBN-P 2012 sebesar USD33,48 miliar.
Sementara target penerimaan negara di 2013 sesuai dengan APBN 2013 sebesar USD31,75 miliar atau 56 persen dari gross revenue, cost recovery sebesar USD15,5 miliar atau 27 persen dari gross revenue. Sedangkan pendapatan bagian KKKS adalah sebesar USD9,7 miliar atau hanya sebesar 17 persen dari gross revenue.
"Produksi minyak pada tahun ini juga berhasil dicapai sebesar 92,47 persen dari target APBN-P 2012 atau sebesar 860 ribu barel minyak per hari dari target sebesar 930 ribu barel minyak per hari di dalam APBN-P 2012," kata Jero, dalam pemaparan kinerja 2012 Kementerian ESDM, di Kantornya, Jakarta, Rabu (26/12/2012).
Jero Salahkan Chevron
Menurut Jero, kendala dalam pencapaian produksi minyak pada tahun ini disebabkan antara lain tidak kembalinya produksi Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebagai akibat pecahnya pipa anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di lapangan Duri, Sumatera.
Tertundanya keputusan operator baru di blok West Madura Offshore (WMO), kebakaran Floating Storage Offshore (FSO) Lentera Bangsa di lepas pantai Jawa juga menjadi kendala produksi minyak pada tahun lalu.
Jero menambahkan, asumsi volume lifting pada tahun depan untuk minyak ditetapkan sebesar 900 ribu barel minyak per hari dan asumsi produksi gas sebesar 7.890 miliar British thermal unit per hari (BBTUD).
"Kami optimistis dapat mencapai target produksi minyak dan gas yang ditetapkan pada tahun depan, kami akan bekerja keras untuk mencapai target tersebut," tutup Jero.
(Widi Agustian)