"Maling teriak maling, itu sudah masyarakat maklumi sejak dulu kala, dan termasuk cara kuno, sehingga itu yang harus diwaspadai berbagai pihak dalam menumpas mafia Migas di negeri ini," kata Sofyano Zakaria saat dihubungi di Jakarta, Minggu (14/6/2015).
Sofyano menjelaskan, para mafia Migas ibarat hantu yang tidak pernah diketahui wujud dan bentuknya, sehingga semua pihak harus waspada terhadap upaya serangan balik mereka.
"Serangan balik para mafia Migas akan terjadi dengan segala macam cara dan 'tipu daya' cara mudah yang akan dan telah dilakukannya adalah menyatakan 'penyerangnya' itu adalah Mafia Migas itu sendiri," ungkapnya.
Menurut dia sebagai hantu tipu daya para mafia Migas dengan mudah akan dipercayai setiap orang dan akhirnya negeri ini tak pernah merdeka dari cengkeraman mereka. Dia mengatakan, di masa kini maling meneriaki penegak hukum dan pejuang kebenaran sebagai rampok bukan lagi hanya sebagai maling. Anehnya, banyak yang tertipu serta percaya dengan apa yang diteriaki maling itu (mafia Migas).
"Apalagi kemampuan mereka bersuara, ditambah mereka mempunyai uang, harta, wanita dan segalanya. Bahkan untuk berteriak, mereka tidak perlu gunakan mulutnya sendiri, tetapi bisa mengalahkan suara orang-orang yang menentangnya, malah menyerang balik, orang itu dengan menyuruh orang itu mafia Migas," ungkap Sofyano.
(Martin Bagya Kertiyasa)