7-Eleven Usai, Modern Internasional Andalkan Bisnis Mesin Fotokopi

JAKARTA - Usai menutup seluruh gerai 7-Eleven, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) akan fokus untuk mengembangkan bisnis mesin fotokopi. Perusahaan memiliki bisnis mesin fotokopi dengan merek Ricoh yang berada di bawah PT Modern Data Solusi (MDS).

Komisaris Modern Internasional Donny Sutanto mengatakan, bisnis Ricoh sebenarnya memiliki potensi yang besar. Sayangnya, ketika ada 7-Eleven, Ricoh seakan dianaktirikan lantaran aliran modal untuk pengembangan bisnis mayoritas diberikan kepada 7-Eleven.

"Mudah-mudahan dengan rencana ini kinerja lebih baik lagi, karena bisnis Ricoh, bagus, cuman perlu modal kerja yang cukup, sumber daya manusia yang memadai dan jaringan after service yang baik, kuncinya itu," ujarnya di Kantor Kawai Music, Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Baca Juga: 7-Eleven Belum Bisa Berbisnis Sapi Perah, Ini Alasannya!

Ke depan, lanjut dia, perusahaan akan meningkatkan pengelolaan jaringan distribusi dan purna jual, ketersediaan teknisi yang berpengalaman, dan paket penjualan.

Saat ini perseroan tengah membuka jaringan distribusi dan purna jual di beberapa kota besar seperti Bandung, Surabya, Yogyakarta, Makassar, Denpasar, dan Batam.

Bisnis MDS, tidak hanya mesin Ricoh tapi juga meliputi production printing untuk cetak banner, material iklan atau buku laporan tahunan.

Baca Juga: Pesangon Karyawan 7-Eleven Masih Tunggu Deposito Cair

Donny yakin, lambat laun, bisnis Ricoh dapat diandalkan untuk menopang kas perusahaan yang saat ini terguncang. Perusahaan juga harus memenuhi kewajiban kepada kreditur.

"Itu kan butuh modal kerja, cabang, dan orang. Ini sebenarnya bagus, tapi kita kan selama ini fokus ke Sevel. Kan nanti ada profitnya bisa dibuat bayar, memang butuh waktu," ujar dia.

(Fakhri Rezy)