CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh lebih lanjut pada perdagangan Jumat karena dolar AS terus meningkat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.
Melansir Xinhua, Sabtu (15/12/2018), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2019 turun USD6,00 atau 0,48% menjadi menetap di USD1.241,40 per ounce. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,4% menjadi 97,48.
Baca Juga: Dolar AS Naik ke Level Tertinggi Sejak 19 Bulan Terakhir
Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan untuk mengakhiri program pembelian aset empat tahun besar-besaran, sementara mempertahankan suku bunga utama untuk kawasan euro tidak berubah. Presiden ECB Mario Draghi mengakui risiko penurunan ekonomi zona euro.
Lemahnya kinerja ekonomi di zona euro, bersama dengan data penjualan ritel AS yang kuat untuk bulan November, berkontribusi terhadap kenaikan dolar.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp3.000 Jadi Rp656.000/Gram
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar naik, emas berjangka akan turun karena emas, diukur dengan dolar, menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret 2019 turun 21,8 sen atau 1,47% menjadi ditutup pada USD14,637 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD12,2 atau 1,53% menjadi menetap di USD785,30 per ounce.
(Feby Novalius)