JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan akan segera membangun smelter. Hal tersebut menyusul berhasilnya proses divestasi 51% saham Freeport oleh pemerintah terhitung mulai hari ini.
Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Clayton Allen Wenas alias Tony Wenas mengatakan, pembangunan smelter tersebut akan dibangun dalam waktu lima tahun. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan bersama ketika negosiasi pengambilalihan saham mayoritas dilakukan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dikuasai RI, Siapa Jadi Operator Tambang Freeport di Papua?
Meskipun begitu dirinya mengaku belum menentukan lokasi pembangunan smelter tersebut. Dirinya berjanji titik lokasi pembangunan tersebut akan segera diputuskan dalam waktu.
"Smelter akan dibangun dan lokasinya akan ditentukan di mana," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Menurut Tony, pembangunan smelter sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya pembangunan smelter bisa meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
"Apa yang diharapkan pemerintah untuk mendapatkan nilai tambah untuk dalam negeri," ucapnya.
Baca Juga: Caplok Saham Freeport, Bos Inalum: Sukses Ini Bergema di Seluruh Dunia
Sementara itu, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa bagian saham untuk pemerintah daerah dari 51.2% saham PTFI akan dikelola melalui perusahaan patungan bernama PT Indonesia Papua Metal and Mineral. Hal itu merupakan hasil musyawarah pemerintah pusat, Inalum dan pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Mimika.
"Freeport Indonesia akan dimiliki Inalum 51,2% dan Freeport 48%. Dari Inalum 25% akan melalui PT Indonesia Papua Metal Mineral,"katanya.
(Dani Jumadil Akhir)