JAKARTA – Kurang lebih dua tahun dari sekarang, Indonesia akan memiliki ajang olahraga kelas dunia yakni MotoGP yang akan digelar di Kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ajang tersebut diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata sehingga meningkatkan perekonomian wilayah tersebut. Lebih jauh, gelaran balapan motor bergengsi itu bisa mengangkat nama Indonesia di pentas olahraga internasional.
“Untuk pertama kalinya di Indonesia pada 2021, Mandalika akan menjadi tuan rumah untuk kompetisi MotoGP. Ini membuat positioning NTB semakin kuat. Di targetkan kompetisi ini akan men datangkan 100.000 wisatawan mancanegara,” kata Menteri Pa riwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Berikut fakta-fakta terkait sirkuit MotoGP di KEK Mandalika yang dirangkum dari Koran Sindo:
1. Kepastian Mandalika menjadi penyelenggara MotoGP
PT Pengembang an Pariwisata Indonesia (persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pada Selasa (19/2/2019) menyampaikan akan membangun sirkuit MotoGP di Mandalika.
Badan usaha milik negara yang khusus mengembangkan destinasi wisata itu menyatakan telah menandatangani kontrak promosi ajang Moto GP pada 2021 yang akan berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, NTB.
Kesepakatan tersebut juga didukung oleh pihak promotor bersama investor, Vinci Contruction.
2. RI Bisa Jadi Tuan Rumah MotoGP
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menga takan, pihaknya telah menan da tangani kontrak dengan Dorna sebagai penyelenggara MotoGP. Menurutnya, Dorna memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah MotoGP mulai 2021 hingga tiga tahun berikutnya.
Baca Juga: Sirkuit MotoGP Dibangun di KEK Mandalika, Luhut: Kita Harus Optimis Jangan Pesimis
“Januari lalu kita tanda tangan kontrak dengan Dorna. Kita bersaing dengan Brasil, tetapi kita yang dapat di 2021. Kita siapkan venue, bangun sir kuit,” kata Man soer.
3. Selain Sirkuit, Mandalika Butuh Akses Penghubung
Namun, kata dia, untuk mewujudkan Mandalika sebagai tuan rumah MotoGP, pemerintah harus giat membangun infrastruktur penghubung antara kawasan Mandalika dan sekitarnya.
“Pekerjaan rumah masih banyak. Yang paling kita perlukan saat ini adalah akses jalan antara penghubung ke ka was an Mandalika ini,” ungkap Abdulbar.
4. Nilai Investasi Sirkuit MotoGP Mandalika
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan, rencana Indonesia untuk membangun sirkuit MotoGP di Mandalika, yang diperkirakan menelan investasi Rp3,6 triliun itu, h rus disambut dengan optimisme.
Pasalnya, pengembangan kawasan yang ada di Pulau Lombok bagian barat itu akan berdampak positif terhadap investasi dan perekonomian.
“Ini akan menguntungkan Indonesia. Ini kabar yang baik untuk kita karena bakal meningkatkan investasi di Indonesia dan menambah nilai untuk ekonomi daerah,” ujar Luhut di Jakarta kemarin.
Baca Juga: Menko Luhut Kejar Janji Investasi Qatar Rp7 Triliun di Mandalika
Dia juga sepakat bahwa penetapan Mandalika sebagai lokasi penyelenggaraan MotoGP akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata. Luhut memastikan, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bakal tum buh signifikan dan berimbas pada meningkatnya devisa negara.
“Ya, akan bagus karena pariwisata akan naik, jadi jangan pesimistis harus optimistis,” jelasnya.
5. Rencana Pembangunan Sirkuit Mandalika
Pembangunan Sirkuit Mandalika akan dimulai pada Oktober 2019. Sirkuit tersebut di bangun menggunakan konsep sirkuit jalanan dengan panjang lintasan 4,32 km.
Sirkuit tersebut didesain memiliki 18 tikungan yang telah disetujui pihak Komisi Keselamatan Federa tion Internationale de Motocyclisme, yakni federasi olah raga balap sepeda motor dunia. Sementara itu,
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugiyartanto mengatakan bahwa pemerintah telah memprioritaskan pembangunan jalan akses ke daerah destinasi wisata. Salah satunya adalah Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang merupakan daerah wisata.
“Kuta (Mandalika) sejak 2015 lalu sudah membangun infrastruktur jalan dasar melalui APBN. Mandalika adalah satu dari 12 destinasi wisata yang ditetapkan pemerintah,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, empat de tinasi wisata yang pembangunan jalannya dikonstruksi meliputi Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, serta Tanjung Kelayang.
“Mandalika pun kita bangun terus. Nah untuk nyamannya, ya kita tunggu hingga selesai,” ungkapnya.
6. Pendanaan Pembangunan Mandalika
Dia menambahkan, tahun ini terdapat hibah dari Australia dan pinjaman Bank Dunia yang akan dialokasikan untuk pembangunan akses jalan di Mandalika. Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menye butkan bantuan dari Bank Dunia be rupa loan mencapai USD300 juta.
Bantuan ini salah satunya akan dimanfaatkan untuk pengembangan jalan akses kawasan Mandalika.
“Tahun ini akan kita terima loan-nya. Namun, ini akan di - bagi bersama 12 kawasan destinasi wisata lainnya yang di tetapkan pemerintah dengan alokasi terbesar untuk pem bangunan jalan,” pungkasnya.
7. Wisata Olahraga Potensial
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, Mandalika sebaiknya memosisikan diri sebagai sebuah destinasi. Dia menyarankan agar positioning untuk Mandalika sebagai destinasi wisata olahraga.
“Sebentar lagi dengan adanya MotoGP, pembangunan lapangan golf, dan MICE (Meeting, Incentive, Conv ention, and Exhibition), sebaiknya Mandalika mengambil posisi sebagai destinasi ‘sport tourism’,” tegas Arief.
Menurut dia, dengan menjadi tuan rumah ajang Moto GP pada 2021 maka akan semakin banyak wisman yang berkunjung untuk kepentingan tersebut, sehingga perlu dikembangkan infrastruktur pendukung wisata olahraga yang memadai di dalamnya.
8. Lisensi Sirkuit MotoGP Mandalika
Sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan Mo toGP dan komitmen menjadikan Mandalika sebagai destinasi wisata olahraga, Kementerian Pariwisata akan memberikan bantuan dan dukungan terkait lisensi penyelenggaraan MotoGP.
“Untuk mengadakan MotoGP, kita harus memiliki lisensi. Lisensi tersebut membutuhkan investasi 9 juta euro. Kemenpar akan memberikan bantuan 1 juta euro. Sisanya, kami mengharapkan kerjasama dari pemerintah daerah,” tambahnya.
9. Dukungan Wisata sekitar Mandalika
Tidak hanya itu, Arief juga siap mendorong Lombok seba gai destinasi wisata halal, sebab sejak mendapatkan predikat sebagai destinasi wisata halal maka pariwisata Lombok di nilai semakin berkembang.
“Dulu NTB hanya destinasi kedua setelah Bali. Tapi sejak memiliki ‘positioning’ sebagai wisata halal, jumlah wisman naik satu juta, sementara wisa tawan domestik naik 50%,” ujar dia.
Pulau Lombok pernah menempati posisi ketiga dari 15 pulau terbaik di dunia setelah Pulau Jawa dan Pulau Bali versi Travel and Leisure .
Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air bahkan diakui sebagai salah satu tempat snorkeling terindah di dunia. Arief juga memberikan apresiasi atas semangat dan usaha pemerintah daerah atau pun pengusaha pari wisata di Lombok untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata setelah terdampak gempa bumi pada Agustus tahun lalu.
(Feby Novalius)