Tak Capai Target, Kuota Penyaluran FLPP 17 Bank Terancam Dialihkan

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 07 Agustus 2019 15:34 WIB
Rumah (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memaparkan realisasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Berdasarkan data hingga 31 Juli 2019, realisasi penyaluran KPR Bersubsidi mencapai 49 ribu rumah dengan anggaran Rp 4,76 triliun.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Monhilal mengatakan, angka penyaluran itu terdiri dari bank nasional dan bank pembangunan daerah (BPD). Adapun rinciannya adalah30 Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan 9 bank umum nasional.

 Baca juga: Bank Tak Perform Salurkan FLPP, Kuota Dialihkan ke BTN

"Realisasi FLPP sudah 70 persen. FLPP itu kan ikat kontrak dengan 39 bank," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (6/8/2019).

 

Meskipun begitu lanjut Monhilal, ada 17 bank yang penyalurannya masih rendah. Bahkan, ke-17 bank tersebut masih berada di presentase 50% penyalurannya.

 Baca juga: PUPR Alihkan Kuota FLPP ke BTN

Menurutnya, bagi bank yang tidak memperbaiki kinerjanya akan dikenakan sanksi oleh PUPR. Sanksi tersebut yakni pengurangan kuota penyaluran dari target yang sudah ditetapkan sejak awal tahun.

Monhilal menambahkan, pengalihan kuota penyaluran KPR Bersubsidi itu akan dilakukan pada bulan ini melalui keputusan menteri. Harapannya dengan pengalihan, anggaran untuk KPR Bersubsidi bisa terserap 100% .

 Baca juga: Realisasi Penyaluran Kredit FLPP Rp5,89 Triliun di 2018

"Yang penyaluran di bawah 50%, kita kurangi kuotanya. Kalau dibiarkan malah enggak keserap, susah kita," ucapnya.

Menurut dia, mayoritas bank yang penyalurannya di bawah 50% merupakan BPD. Nantinya pengurangan kuota 17 bank itu akan dialihkan ke bank dengan penyaluran tinggi.

Adapun penyaluran FLPP yang tertinggi itu adalah BTN dan BTN Syariah. Kedua bank itu saat ini kuota penyaluran BTN dan BTN Syariah sudah habis.

"Yang habis itu BTN dan BTN Syariah. Alasan orang di BTN kan karena itu core-nya. Terus dari kita belum lahir juga BTN itu sudah jadi penyalur KPR, jadi sudah identik sekali," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya