Wall Street Dibuka Anjlok Hampir 1%

Fakhri Rezy, Jurnalis
Selasa 03 Desember 2019 21:15 WIB
Wall Street (Reuters)
Share :

NEW YORK - Wall Street dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Pelemahan tersebut merupakan imbas dari komentar Presiden Donald Trump yang memicu kekhawatiran penundaan sengketa perang Dagang AS dan China.

Melansir Reuters, New York, Selasa (3/12/2019), Dow Jones turun 247 poin, atau 0,89%, sedangkan S&P 500 turun 23 poin atau 0,74%. Sementara itu, Nasdaq 100 turun 82,5 poin atau 0,99%.

 Baca juga: Wall Street Lesu karena Kegelisahan Ekonomi dan Perang Dagang

Donald Trump mengatakan bahwa tidak punya tenggat waktu untuk menyelesaikan perang dagang tersebut. "Saya tidak punya tenggat waktu, tidak. Dalam beberapa hal saya pikir lebih baik menunggu setelah pemilihan dengan China, " ujar Trump.

Apple Inc (AAPL.O) yang berefek paling besar di mana sahamnya turun 1,8% dalam perdagangan premarket. Sementara pembuat chip seperti Nvidia Corp (NVDA.O), Micron Technology (MU.O) dan Advanced Micro Devices (AMD.O) turun antara 2,7% dan 3,7%.

 Baca juga: Wall Street Dibuka Menguat di Awal Pekan

Raksasa industri Boeing Co (BA.N) dan Caterpillar Inc (CAT.N) turun lebih dari 1%.

Investor berharap bahwa kedua belah pihak akan menuntaskan kesepakatan perdagangan hanya dalam satu fase. Namun, berita terbaru mengurangi ekspektasi serta memicu kekhawatiran baru tentang perlambatan global dan pukulan terhadap pendapatan perusahaan.

 Baca juga: Saham Perusahaan Ritel AS Turun, Wall Street Berakhir Lesu

"Saya curiga orang-orang bertanya-tanya apakah kita akan mencapai sesuatu kesepakatan atau tidak," kata Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan turunan untuk Charles Schwab di Austin, Texas.

Kejatuhan terbaru dari perang perdagangan terhadap ekonomi domestik adalah data aktivitas pabrik yang lemah pada hari Senin, yang menyebabkan indeks utama Wall Street menarik kembali untuk sesi kedua berturut-turut.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya