Di Depan Investor, Menteri Basuki Curhat Akad Nikah Anaknya Tak Banyak yang Hadir

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Indonesia. Khususnya pada proyek KPBU SPAM Regional Karian-Serpong.

Sebelum market sounding kepada investor, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menceritakan suasana pernikahan anaknya belum lama ini. Di mana pada acara itu tamu sedikit. Bahkan lebih banyak yang hadir dalam market sounding hari ini.

 Baca juga: Menteri Basuki Siapkan Rp10 Triliun untuk Program Padat Karya

"Ini saya kira lebih banyak tamu hari ini. Dari saya yang kemarin, akad nikah anak saya yang hadir cuma keluarga saya. Malah tak ada tamu," ujar dia, Jumat (17/4/20).

Menurut dia, market sounding ini sendiri dihadiri 150 peserta dari 71 institusi yang berasal dari calon investor, lembaga keuangan, konsultan, asosiasi dan lainnya. Dirinya pun bersyukur market sounding bisa berlangsung meski dalam masa pandemi corona atau Covid-19.

 Baca juga: 3 Tambahan Tower Wisma Atlet untuk Pasien Corona Bisa Digunakan Pekan Depan

"Secara rasional Covid-19 ini pasti akan berlalu, hanya kita belum tahu kapan secara pasti. Tapi Allah memberikan ini tidak mungkin selamanya. Maka itu apa yang kita lakukan hari ini pasti akan sangat bermanfaat ketika kondisi ini berlalu," ungkap dia.

Dia menambahkan proyek KPBU SPAM Regional Karian Serpong ini ditaksir membutuhkan biaya investasi senilai Rp 2,21 trilliun. Masa kontrak yang direncanakan adalah selama 33 tahun, dengan pengembalian investasi dilakukan melalui tarif air.

"Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan bisa segera ditetapkan pelaksananya, pemenangnya untuk segera dilaksanakan konstruksinya," pungkas dia.

(Fakhri Rezy)