Joe Biden di Ambang Kemenangan Pilpres AS, Ekonomi RI Menang Banyak?

Fadel Prayoga, Jurnalis
Kamis 05 November 2020 10:32 WIB
Joe Biden Calon Presiden AS. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden di ambang kemenangan. Biden hanya membutuhkan enam suara elektoral tambahan untuk mengalahkan Donald Trump.

Berdasarkan data perolehan suara elektoral sementara yang dirilis Bloomberg, Kamis (5/11/2020), Biden memperoleh tambahan 16 suara elektoral dari negara bagian Michigan yang berhasil dimenangkannya.

Baca Juga: Dear Orang Kaya, Enggak Mau Bantu Selamatkan Ekonomi RI?

Lalu apa dampak positif dan negatif bagi perekonomian Indonesia apabila Biden menduduki kursi orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut?

Ekonom Indef Bhima Yudhistira menyebut sisi positif untuk ekonomi Indonesia bila Biden menang ialah eskalasi perang dagang dengan China akan menurun. Sebab, situasi akan menguntungkan pemulihan ekspor Indonesia baik ke AS maupun sebagai pemasok bahan baku ke China.

Baca Juga: Resesi dan Daya Beli Lesu, Peritel: Jangan Ditambah Boikot Produk

"Biden dalam hal stimulus dinilai lebih pro terhadap kelas menengah AS yang merupakan pasar besar produk garmen dan alas kaki dari Indonesia. Berbeda dengan Trump yang pro terhadap keringanan pajak bagi kelas atas atau elit," kata Bhima kepada Okezone, Kamis (5/11/2020).

Selain itu, gelontoran stimulus di AS yang lebih besar diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi global. Di sisi lain, Biden juga menaruh perhatian terhadap penanganan Covid19 yang lebih serius dengan pendekatan sains.

 "Ini kabar baik agar pandemi bisa segera ditekan di AS," ujarnya.

Dia menambahkan, efek negatifnya yaitu Biden merupakan sosok antitesis Trump khususnya dalam kebijakan lingkungan hidup. Sehingga, kebijakan pro terhadap energi terbarukan misalnya yang progresif akan jadi hambatan krusial bagi ekspor produk komoditas energi berbasis fosil dan juga minyak kelapa sawit.

 "Diperkirakan hambatan non-tarif untuk memenuhi standar lingkungan akan diperketat. Produsen sawit dan migas di Indonesia harus bersiap-siap apabila ada safeguard lingkungan yang lebih ketat," kata dia.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya