Dalam sambutannya, di acara International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Menteri ESDM juga menegaskan bahwa, dunia saat ini tengah mengutamakan pemenuhan energi bersih dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT), tak terkecuali dengan Indonesia. "Akselerasi pengembangan energi bersih menjadi tantangan kita," katanya.
di mana, untuk mendukung komitmen global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), pemerintah menargetkan 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi nasional tahun 2025, serta komitmen pengurangan emisi GRK pada tahun 2030 hingga 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan bantuan pihak internasional.
Namun akselerasi pengembangan EBT ini tidak meninggalkan peran sektor migas. Meskipun secara prosentase bauran energi migas menurun, namun secara nominal justru meningkat.
(Fakhri Rezy)