Menko Luhut Pakai Alat Deteksi Covid-19 GeNose di Stasiun, Begini Hasilnya

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Sabtu 23 Januari 2021 14:58 WIB
Menko Luhut Pakai GeNose (Foto: Dokumen Kemenhub)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyaksikan langsung penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose buatan anak bangsa di Stasiun KA Pasar Senen, Jakarta hari ini.

Pemerintah mendorong penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose di simpul-simpul transportasi umum seperti di Stasiun Kereta Api, Bandara, Pelabuhan dan Terminal.

Dalam kunjungannya, Menko Marves langsung mencoba alat deteksi GeNose dengan cara menghembuskan nafas ketiga ke dalam kantung yang telah disiapkan.

Baca Juga: Hasil Deteksi Covid-19 Pakai GeNose Bisa untuk Syarat Perjalanan? 

Hasilnya, Menkomarvest dinyatakan negatif Covid-19. Pemerintah memberikan apresiasi kepada tim GeNose dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sudah bekerja keras untuk menciptakan inovasi ini dan membantu pemerintah dalam melakukan upaya tracking, tracing, testing dan treatment.

“Hari ini pak Menko Luhut memberikan dukungan yang luar biasa dengan mencoba langsung. Kami akan mendorong penggunaan alat ini di simpul-simpul transportasi umum,” jelas Budi dalam keterangan persnya, Jakarta, Sabtu (23/1/2021).

Menhub Budi menjelaskan, sesuai arahan Menkomarvest untuk mendorong penggunaan alat GeNose pada transportasi umum, Kemenhub telah berkoordinasi dengan Kemenkes, UGM, dan Satgas Penanganan Covid-19.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan akan segera ditindaklanjuti dengan surat persetujuan untuk penggunaan di simpul-simpul transportasi umum. Selanjutnya Kemenhub akan membuat Surat Edaran kepada para operator transportasi. Kita rencanakan penggunaannya sudah dimulai pada 5 Februari 2021 pada Stasiun KA terlebih dahulu, baru kemudian bertahap selanjutnya di Bandara,” kata dia.

Sementara itu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, alat GeNose ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dia mengatakan, kelebihan dari alat ini diantaranya bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90%.

Luhut menyarankan, agar plastik yang digunakan pada alat ini dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang agar lebih ramah lingkungan.

“Kedepannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di hotel, mal, di lingkungan masyarakat RT/RW. Alatnya hanya seharga Rp62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar Rp20 ribu. Jika pemakaian lebih banyak tentunya costnya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunya akurasi yang akan lebih tajam. Dan tentunya kita harus bangga karena ini buatan Indonesia,” jelas Luhut.

Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19 Prof. Eko Fajar Prasetyo, serta Kepala Stasiun Pasar Senen Widhusukma Dananjaya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya