"Melalui akuisisi saham ini PLN akan memastikan kelangsungan pasokan listrik tetap andal, sehingga tidak akan mempengaruhi produksi wilayah kerja Rokan," ujar Arifin.
PLN membagi suplai listrik ke Blok Rokan menjadi dua tahapan, yakni masa transisi dan masa permanen.
Pada masa transisi, perseroan akan menggunakan semua peralatan pasokan listrik dari MCTN untuk menyuplai sistem kelistrikan di Blok Rokan selama tiga tahun ke depan.
Setelah masa transisi, PLN akan menyambungkan sistem kelistrikan Blok Rokan dengan sistem kelistrikan permanen dari regional Sumatera guna menjamin keandalan energi di tambang minyak tersebut.
Cadangan daya yang dimiliki sistem kelistrikan Pulau Sumatera saat ini tercatat sebesar 2.808 megawatt, daya mampu sebesar 8.852 megawatt, dan beban puncak sebesar 6.044 megawatt.
Arifin berharap sistem kelistrikan yang dikelola PLN akan memberikan jaminan pasokan untuk kebutuhan listrik dan uap, sehingga Pertamina bisa menjaga keberlanjutan produksi migas di Blok Rokan.
"Sinergi PLN dan Pertamina akan menjadikan kinerja yang lebih ekonomis dan efisien dalam mendukung pengembangan sumber-sumber minyak Pertamina Hulu Rokan dengan skala keekonomian yang lebih baik untuk ketahanan energi nasional dan menjadi kontributor utama dalam program satu juta barel minyak per hari," kata Menteri ESDM Arifin.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)