JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berencana menerbitkan Obligasi Perpetual sebesar USD600 juta atau setara dengan Rp8,56 triliun. Obligasi ini ditawarkan dengan imbal hasil 4,3% per tahun.
Baca Juga: Anak Usaha BNI Sekuritas Kantongi Izin Operasi di Singapura
Dikutip dari IDX 1st Session Closing, Selasa (21/9/2021), instrumen obligasi global ini memiliki karakteristik modal,bersifat subordinasi, tidak memiliki jangka waktu, dan pembayaran distribusi (imbal hasil) tidak dapat diakumulasikan (perpetual non-cumulative subordinateddebt) atau Efek Modal AT-1.
Utang tersebut telah ditawarkan di luar Indonesia dan akan dicatatkan di Bursa Saham Singapura. BNI telah menyelesaikan roadshow untuk penawaran Efek Global AT-1 ini pada 16 September 2021.
Baca Juga: Transaksi Mobile Banking BNI (BBNI) Meningkat di Tengah Pandemi
Sekretaris Perusahaan BNI, Mucharom mengatakan, dana hasil rencana penerbitan Efek Modal AT-1 akan digunakan untuk menambah modal inti tambahan bank. Tujuan umumnya yaitu untuk penguatan modal, meningkatkan pembiayaan, serta untuk memperkuat komposisi struktur dana jangka panjang.
Dalam penerbitan tersebut, Perseroan mengikutsertakan beberapa pihak yang bertindak sebagai manajer penunjang penerbitan dimana salah satunya adalah BNI Securities Pte Ltd.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)