Integra Indocabinet (WOOD) Incar Penjualan Rp4,45 Triliun

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Selasa 05 Oktober 2021 15:12 WIB
Integra Indocabinet incar penjualan Rp4,45 triliun (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTAPT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menargetkan penjualan sebesar Rp4,45 triliun hingga akhir tahun 2021. Target penjualan emiten produsen produk kayu ini meningkat 50% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari sebelumnya Rp3,71 triliun.

“Kami menargetkan akan menerima tambahan sales order dalam beberapa bulan mendatang, sehingga kami dapat membukukan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dari yang diharapkan pada tahun 2021 secara full year," kata Corporate Secretary WOOD Wendy Chandra.

Baca Juga: Incar Pasar AS, WOOD Naikkan Target Penjualan 30%

Disampaikannya, dengan sales order yang kuat selama delapan bulan di 2021, target penjualan perseroan sepanjang 2021 telah terlampaui saat ini. Per delapan bulan ini, Integra mencatat sales order mencapai Rp4,25 triliun. Dia melanjutkan, meskipun kondisi pengiriman global mengalami kelangkaan kontainer dan kemacetan di pelabuhan, WOOD masih dapat melakukan pengiriman dengan membantu customernya mendapatkan lebih banyak ruang dan tarif pengiriman yang lebih kompetitif.

Selain itu, perseroan juga sangat menghargai pemerintah, khususnya Menteri Perdagangan atas upaya dan kerja kerasnya dalam mendukung para eksportir nasional mengatasi kondisi global yang mengalami kelangkaan kontainer dan kemacetan di pelabuhan.

Adapun pada semester II/2021 ini, WOOD memperkirakan sales order yang lebih tinggi akan datang karena permintaan yang besar dari segmen furnitur dan building component yang terus bertumbuh akan mendorong penjualan perseroan hingga akhir tahun 2021.

Kata Wendy, pasar AS akan tetap menjadi kontributor penjualan terbesar dan dukungan dari wilayah lain seperti Eropa dan domestik yang mulai pulih. Perseroan sendiri mengungkapkan, penjualan ekspor menjadi pendorong terbesar peningkatan penjualan perseroan selama 2021. Kemdian tren bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi salah satu faktor pendorong penjualan furnitur perseroan.

Namun, faktor pendorong terbesar peningkatan penjualan perseroan adalah ekspor. Hal ini disebabkan oleh penerapan tarif perang dagang, tarif anti dumping dan tarif anti subsidi terhadap impor furnitur dan building component dari China oleh AS. China sebelumnya merupakan eksportir furnitur dan building component terbesar ke pasar AS. Impor furnitur kayu AS sendiri setiap tahunnya berkisar USD13-USD14 miliar.

Proporsi ekspor China, yang merupakan eksportir terbesar ke pasar AS dengan proporsi sekitar 38% dari total impor furnitur kayu AS, terus tergerus akibat penerapan tarif-tarif tersebut. "Dengan penerapan tarif-tarif tersebut, produk china menjadi tidak kompetitif sehingga pembeli-pembeli AS memindahkan order mereka keluar dari China ke negara-negara lain. Salah satu negara yang diuntungkan adalah Indonesia dan secara spesifik Integra," ucap dia.

Selain itu, lanjut Wendy, lokasi Integra yang terletak di Indonesia dengan pasokan bahan baku yang melimpah, membuat perseroan mampu menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada pembeli perseroan di AS.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya