5 Fakta BUMN yang Akan Ditutup Erick Thohir, Nomor 2 Singgung Nasib Karyawan

Shelma Rachmahyanti, Jurnalis
Senin 21 Februari 2022 12:35 WIB
Erick Thohir Mau Tutup BUMN (Foto: Dokumen Kementerian BUMN)
Share :

JAKARTA - Fakta-fakta BUMN yang akan ditutup Menteri BUMN Erick Thohir akan diulas dalam artikel ini.

Menteri BUMN Erick Thohir juga akan merampingkan jumlah BUMN, dari 41 BUMN menjadi 37 BUMN.

Berikut fakta-faktanya seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Senin (21/2/2022).

 

1. Alasan Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir akan terus memperkecil jumlah BUMN hingga 2024.

Pembubaran difokuskan pada BUMN yang dipandang tidak efektif secara bisnis. Atau, perusahaan dengan tingkat revenue di bawah standar atau kecil akan diswastanisasikan.

"Jumlah BUMN akan semakin kecil, tapi semakin besar food print-nya. Ketiga peran daripada pelayanan BUMN kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya," ujar Erick dalam unggahan video pendek di akun instagramnya, dikutip Minggu (20/2/2022).

Baca Juga: 8 BUMN yang Mau Ditutup Erick Thohir

2. Nasib Karyawan BUMN

 

Erick memastikan, penutupan tidak berdampak pada pengurangan karyawan BUMN. Kepastian itu didasarkan pada keyakinan bila efisiensi jumlah anak dan cucu BUMN akan membuat bisnis perusahaan berkembang lebih baik.

Erick pun sudah mengantongi nama-nama BUMN yang akan dilikuidasi. Tercatat, ada 8 perusahaan yang secara resmi disampaikan Kementerian BUMN kepada wartawan.

3. Daftar 8 BUMN yang Akan Ditutup

Erick pun sudah mengantongi nama-nama BUMN yang akan dilikuidasi. Tercatat, ada 8 perusahaan yang secara resmi disampaikan Kementerian BUMN kepada wartawan. Mereka adalah PT PLN Batubara, PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).

Lalu, PT Kertas Leces (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).

 

4. Jumlah BUMN Jadi 37

 

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan jumlah perusahaan pelat merah akan tersisah hingga 37 perseroan saja. Jumlah itu berkurang 4 dari total BUMN 41 BUMN saat ini.

Langkah perampingan itu ditargetkan terealisasi 2 tahun mendatang atau hingga 2024. Erick mencatat, jumlah BUMN akan semakin mengecil, tetapi semakin besar food print-nya.

"Saya mungkin 2 tahun ke depan masih bisa (pembubaran) dari 41 perusahaan BUMN menjadi 37 perusahaan BUMN," ujar Erick Thohir melalui video pendek yang diunggah akun instagramnya, dikutip Minggu (20/2/2022).

5. Tugas Menteri BUMN Selanjutnya

 

Tak sampai di situ, Erick berharap setelah periodesasi dirinya menahkodai Kementerian BUMN, pengurangan perusahaan negara terus dilakukan hingga menyisakan 30 perseroan saja. Upaya itu bisa dilakukan oleh Menteri BUMN setelahnya.

Untuk merealisasikan harapan tersebut, Erick pun tengah membidik peta jalan atau roadmap ihwal transformasi BUMN untuk 10 tahun mendatang. Menurutnya, peta jalan itu bisa menjadi acuan bagi Menteri dan Direksi BUMN yang baru.

"Setelah menjadi 41 BUMN, kembali jabatan Menteri ada batasannya, makanya kita roadmap 10 tahun, dimana Menteri BUMN yang berikutnya kita minta untuk menyelesaikan program yang dari 41 perusahaan BUMN menjadi 30 perusahaan BUMN," ungkap dia.

Sejak 2008 lalu, Kementerian BUMN telah menutup 70 perusahaan. Mereka terdiri atas anak, cucu, dan cicit sejumlah perseroan. BUMN itu meliputi anak usaha PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), hingga PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya