Warren Buffett Untung Besar dari Saham Apple, Hasilkan Cuan Rp1.430 Triliun

Shelma Rachmahyanti, Jurnalis
Jum'at 04 Maret 2022 11:02 WIB
Warren Buffet untung besar dari saham apple. (Foto: Forbes)
Share :

JAKARTA – Keberhasilan Warren Buffett baru-baru ini dari taruhan Apple besar-besarannya memacu perbandingan dengan investasi terbesar sang legenda sepanjang masa yakni Coca-Cola.

Berkshire Hathaway mulai membeli saham Apple pada 2016 dan mengumpulkan 5% kepemilikan pembuat iPhone pada pertengahan 2018 dengan biaya USD36 miliar.

Ketika harga saham raksasa teknologi meroket, nilai taruhan Buffett telah menggelembung menjadi lebih dari USD160 miliar, membawa pengembaliannya dari USD100 miliar atau setara Rp1.430 triliun (kurs Rp14.300 per USD) hanya dalam enam tahun.

 BACA JUGA:Nasihat Berharga Warren Buffett soal Dunia Kerja, Pekerja Wajib Renungkan!

Investasi yang sangat menguntungkan itu mengingatkan beberapa pengamat Buffett tentang Coca-Cola, Oracle dari posisi saham tertua dan terpanjang di Omaha.

Saham raksasa konsumen telah melonjak lebih dari 2.000% sejak Buffett mulai membeli pada tahun 1988, dan itu masih merupakan posisi ekuitas terbesar keempat Berkshire dengan 400 juta saham.

“Buffett menikmati momen Coca-Cola-nya di Apple,” kata Bill Smead, kepala investasi di Smead Capital Management dan pemegang saham Berkshire seperti dilansir dari CNBC, Jumat (4/3/2022).

"Mereka berdua meningkat selama lima hingga tujuh tahun pertama dia memilikinya," tambahnya.

Berinvestasi dalam selebaran tinggi seperti Apple tampaknya bertentangan dengan prinsip investasi nilai Buffett yang terkenal.

 BACA JUGA:Simak! 3 Prinsip Dasar Investasi ala Warren Buffett

Tetapi langkah di luar karakter itu ternyata menjadi investasi terbaiknya selama dekade terakhir.

Saham Apple juga memainkan peran penting dalam membantu Berkshire mengatasi pandemi Covid-19 karena pilar lain dari bisnisnya, termasuk asuransi dan energi, mendapat pukulan besar.

Investor berusia 91 tahun itu telah menjadi penggemar berat Apple sehingga dia sekarang menganggap raksasa teknologi itu sebagai salah satu dari "empat raksasa" yang menggerakkan konglomeratnya dari sebagian besar bisnis ekonomi lama.

Di mana bisnis itu sudah dia dirikan selama lima dekade terakhir.

"Apple telah menjadi tuan rumah bagi Berkshire, tidak diragukan lagi," kata Analis Berkshire di Edward Jones James Shanahan.

"Buffett memperoleh sebagian besar posisi dengan biaya rata-rata sekitar seperempat dari harga pasar saat ini,” lanjutnya.

Strategi pembelian kembali saham Apple juga memungkinkan kepemilikan konglomerat meningkat dengan setiap dolar dari pendapatan pembuat iPhone.

Berkshire telah memangkas posisi, namun kepemilikannya masih merangkak naik dari 5,27% pada akhir 2020 menjadi 5,43% pada akhir tahun lalu.

 BACA JUGA:Simak! 3 Prinsip Dasar Investasi ala Warren Buffett

Konglomerat juga menikmati dividen reguler dari raksasa teknologi selama bertahun-tahun, rata-rata sekitar USD775 juta per tahun.

Jika seseorang mengambil petunjuk dari apa yang dikatakan Buffett ketika dia pertama kali membeli saham Coca-Cola, tidak akan jauh dari dugaan bahwa investor tersebut berada di Apple untuk jangka panjang.

“Pada tahun 1988 kami melakukan pembelian besar dari Federal Home Loan Mortgage dan Coca Cola. Kami berharap dapat menahan sekuritas ini untuk waktu yang lama,” tulis Buffett dalam surat tahunannya tahun 1988.

“Faktanya, ketika kami memiliki porsi bisnis yang luar biasa dengan manajemen yang luar biasa, periode holding favorit adalah selamanya. Kami hanyalah kebalikan dari mereka yang terburu-buru menjual dan membukukan keuntungan ketika perusahaan berkinerja baik,” tambahnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya