Menurut kurnia, jika dibandingkan dengan angkutan mudik lebaran pada tahun 2019 atau 2022 ini, sudah 100% samanya.
"Sampai hari ini sudah mencapai 95% dan menurut kami sudah sangat-sangat alhamdulillah," katanya.
Di tahun 2019, lonjakan setiap harinya bisa 40-50% yang artinya penggunaan kendaran bisa sampai 140%. Untuk lebaran 2022, Kurnia memonitor okupansi sudah hampir 100%.
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi One Way Arus Balik Lebaran 2022, Cek di Sini!
Jadi pada saat pandemi, lanjut Kurnia, kendaraan pariwisata terjadi 'stuck' hingga pengurangan karyawan.
Sedangkan Akap masih ada pergerakan tapi sangat lambat, Maret 2022 hanya mencapai 70-80%.
"Pada saat okupansi mulai tinggi, pemerintah dari akhir 2021 Nataru itu kan pergerakan orang cukup tinggi khususnya pariwisata, awal 2022 semakin kesini semakin bagus," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)