Dolar AS Balik Melemah Setelah Risalah The Fed

Antara, Jurnalis
Kamis 18 Agustus 2022 08:23 WIB
Dolar AS Melemah Hari Ini. (Foto: Okezone.com)
Share :

NEW YORK - Dolar AS melemah pada akhir perdagangan Rabu, setelah risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) menunjukkan bahwa pejabat Fed khawatir Bank Sentral AS dapat menaikkan suku terlalu jauh sebagai bagian dari komitmen untuk mengendalikan inflasi AS.

Sekilas perdebatan muncul di Bank Sentral, di mana peserta mencatat risiko bahwa Fed dapat memperketat sikap kebijakan lebih untuk memulihkan stabilitas harga. Fakta yang disampaikan membuat sensitivitas terhadap data yang masuk semua lebih penting.

Baca Juga: Dolar Menguat, Investor Soroti Data Penjualan Ritel AS

"Beberapa peserta di The Fed mencatat bahwa sektor sensitif suku bunga mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan dan ada risiko pengetatan di mata beberapa peserta," kata Strategi Valas G10 NatWest Markets Daingerfield, Brian Kepala, dikutip dari Antara, Kamis (18/8/2022).

Hal tersebut terjadi setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dampak kenaikan suku bunga Fed hingga saat ini masih terbangun dalam perekonomian, dan tergantung pada bagaimana inflasi merespons dalam beberapa bulan mendatang yang dapat memungkinkan bank sentral untuk mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Baca Juga: Dolar Loyo setelah Inflasi AS Menurun di Juli 2022

"Kombinasi itu menurut saya memberikan sedikit kesan dovish pada risalah terkait dengan apa yang kami dengar dari pejabat FOMC setelah pertemuan tersebut," kata Daingerfield.

Indeks dolar turun ke 106,39 setelah risalah rapat dirilis, sebelum rebound kembali ke 106,55, naik 0,09 persen hari ini.

Besarnya ekspektasi kenaikan suku bunga Fed berikutnya diperkirakan akan bergantung pada inflasi harga konsumen dan data pekerjaan untuk Agustus, yang akan dirilis sebelum pertemuan September.

Peluang kenaikan 75 basis poin pada September turun menjadi 40 persen setelah risalah rapat, dari 52 persen pada Rabu (17/8/2022) pagi, dengan kenaikan 50 basis poin sekarang dilihat sebagai kemungkinan 60 persen.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya